Quantcast
Channel: Resensi Kiky
Viewing all 619 articles
Browse latest View live

Review Novel Why Secretary Kim - Jeong Gyeong Yun (Blogtour dan Giveaway)

$
0
0


Judul Buku : Why Secretary Kim
Pengarang : Jeong Gyeong Yun
Penerbit : Penerbit Haru
Penerjemah : Yacinta Louisa
Terbit : Cetakan kedua, Juli 2018
Tebal : 394 hlm.
ISBN : 978-602-51860-2-8


Blurb :


Lee Youngjun, pria narsistik serba bisa ini adalah Wakil Presiden Yuil Group, terkenal dengan ketampanannya.

Hidupnya berjalan tanpa rintangan berkat bantuan sekretaris pirbadi yang selalu siap siaga dan menyediakan kebutuhannya. Wanita cantik dengan penampilan dan kemampuan sempurna ini bernama Kim Miso. Dia sudah sembilan tahun bekerja sebagai sekretarisnya, meski wanita itu juga terkadang merangkap sebagai sopir pribadinya.

Namun, tiba-tiba Kim Miso mengundurkan diri. Saat ditanya alasannya, Miso bilang dia ingin mencari pasangan hidup.

Lee Youngjun tidak menerima alasan itu. Dia memberikan solusi yang brilian supaya wanita itu tidak mengundurkan diri, menawarkan diri menjadi suami Mim Miso.

Namun, apakah benar itu aasan Miso?
Atau, ada hal lain yang wanitu itu sembunyikan?



Resensi Buku :


Lee Youngjun, pria sempurna dibalik perusahaan Yuil Group, sangat keberatan ketika seorang sekretaris kesayangannya, yang telah menemaninya 9 tahun berniat mengundurkan diri. Kim Miso, atau Nona Kim, wakil Presiden Lee selalu memanggil sekretarisnya begitu.

Pria narsis ini merasa heran mengapa Kim Miso justru ingin berhenti bekerja dari perusahaan yang telah membawa perubahan besar dalam hidup wanita itu. 9 tahun yang lalu, Miso hanyalah gadis lugu yang tidak memiliki ijazah sertifikasi untuk menjadi kualifikasi sekretaris handal sebuah perusahaan bonafit. Apalagi diminta untuk menemani seorang petinggi perusahaan yang sangat sempurna baik fisik, ketampanan maupun kecerdasannya di segala bidang.

“Ketidakmampuan, dan ketidaktahuan akan ketidakmampuan itu adalah sebuah kesalahan.”(hlm. 15)

Lee Youngjun memiliki sisi narsistik tingkat tinggi, ia tak segan-segan memuji dirinya sendiri perihal kemampuannya mengurus perusahaan. Dulu awal bekerja, 2 tahun pertama penugasannya di luar negeri, Kim Miso sampai tertekan karena ia tidak bisa mengimbangi kesempurnaan bosnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mau belajar bekerja keras demi masa depannya.

“Akal adalah kunci untuk melakukan banyak hal. Bahkan hambatan bahasa pun dapat saya tangani dengan baik.” (hlm. 23)

“Tidak, tidak. Aku tidak lelah. Aku sangat beruntung. Sejujurnya dengan usia dan latar belakangku, tidak mungkin aku diterima di perusahaan besar dan mendapat posisi yang tinggi. Meski pekerjaannya sulit, aku mendapat bayaran yang setimpal, dan karena bekerja bersama orang-orang yang hebat, aku bisa mengembangkan kemampuan diriku. Sebenarnya, aku masih elum mau berhenti bekerja.” (hlm. 38)

Namun kini, sebuah surat pengunduran diri singgah di meja Wakil Presiden Lee. Kim Miso bilang, ia hanya ingin berhenti dan menjalani hidup normal selayaknya orang lain. Ia telah banting tulang mengurus keluarganya yang memiliki hutang beratus juta hingga tak sempat untuk menjalani hidup sebagaimana orang lain.

“Tapi, kenapa kau memutuskan untuk berhenti?” 
“Aku terlalu sibuk. Selain itu, kalau tidak berhenti sekarang, aku selamanya tidak bisa berhenti bekerja.” (hlm. 38)

Bersama Wakil Presiden Lee, Miso mengalami banyak perubahan pesat dari gadis lugu yang tidak tahu apa-apa menjadi sekretaris handal perusahaan Yuil Group. Ia sangat cekatan mengurus keperluan Wakil Presiden Lee, mulai dari mengurus jadwal harian, negosiasi, hingga mengeksekusi sesuatu yang tidak disukai bosnya.

“Terkadang dalam kehidupan, kalau terus berlari tanpa berpikir, kita pasti ingin menghentikan langkah sejenak, melihat sejauh mana kita sudah berlari, dan melihat apa saja yang ada di sekeliling kita, kan? Rasanya seperti itu.” (hlm. 46)

Doktor Park Yungsik, teman Wakil Presiden Lee pun terheran mengapa Miso ingin berhenti dari pekerjaannya. Ia menyarankan Youngjun untuk melakukan negosiasi demi bisa mempertahankan sekretaris andalannya. Meskipun itu harus menurunkan ego Youngjun yang sangat narsistik itu.

Saat Miso mengatakan bahwa ia berencana mencari jodoh karena sudah masuk usia 29 tahun, Yongjun malah menawarinya menjadi kekasihnya. Youngjun yang narsis itu hanya ingin mempertahankan apa yang sudah ia miliki. Ia tak bisa membayangkan jika Miso hilang dari hidupnya, itu sebabnya ia pun mengajak wanita itu menikah.

Menikah dengan bosnya sendiri? Yang benar saja? xD Miso tidak percaya mengapa bosnya bisa menawarinya hal itu, hingga Miso berpikir hal lain. Akankah ia mencari sosok yang selama ini ia cari, sosok anak lelaki yang menemaninya ketika ia diculik saat kecil. Ia merindukan sosok itu, namun hatinya berada di persimpangan saat sebuah fakta mengejutkan ia temukan. Siapakah lelaki yang ia cari selama ini? Mengapa Miso bersikeras ingin berhenti bekerja? Bagaimana cara Youngjun mengambil hati Miso agar tetap bekerja bersamanya? Baca aja di novel Why Secretary Kim ini ya.




***

Novel Why Secretary Kim ini merupakan novel karya Jeong Gyeong Yun. Saat ini novel Why Secretary Kim sudah diadaptasi menjadi seri webtoon berbayar dan drama koreanya sedang on going. Minggu ini dramanya selesai lho. Jadi jangan sampai ketinggalan ceritanya ya. Novel ini terdiri dari dua seri, yang seri pertama menurut saya sangat mirip dengan dramanya, untuk yang kedua saya belum baca. Kamu bisa segera mengoleksinya. ;)

Detail kisah dalam novel Why Secretary KIm akan bikin kamu makin related dengan kisah sang Boss dan sekretaris idaman ini. Saya jadi tahu ada berbagai alasan mengapa Miso melakukan hal tertentu, mengapa raut wajah tokoh B seperti itu. Alasan detail ini hanya sekilas terlihat di dramanya, jadi kalau kamu lihat dramanya aja, kamu bakal ngira kalau ekspresi itu nggak terlalu bermakna, padahal sesungguhnya hal itu mengandung clue untuk kisah hidup Miso dan Youngjun.

Menurut saya, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari cara kerja Youngjun dan Kim Miso. Sebagai dua orang yang bekerja keras di sebuah perusahaan besar, attitude dan dedikasi keduanya sangat membuat saya penasaran bagaimana jika di kehidupan nyata benar-benar ada orang seperti ini. Apakah sekretaris sempurna yang membuat bossnya tampak sempurna, ataukah sebaliknya?

Miso ingin mengimbangi Youngjun dengan berbagai keahlian. Itu sebabnya ia bekerja keras meskipun harus membuat hatinya setegar batu karang menghadapi boss yang sangat mencintai kesempurnaan ini. Bayangkan jika kamu yang berada di posisi Miso, pasti udah makan ati dan pengin resign.  Wekeke.

Di novel ini juga, banyak keunikan yang terjadi. Tokoh pendukungnya bikin saya ketawa ngakak karena kekonyolannya. Misal Doktor Park yang merupakan teman lama Youngjun, dia suka ngasih nasihat yang realistis, tapi dirinya sendiri juga lagi galau. Haha. Jadi gimana dong ya. :P

Tokoh lain yang saya suka di novel ini adalah Ibu Youngjun dan kakak Miso. Kalau dipikir-pikir, setiap tokoh punya keunikan sendiri, karakternya kuat dan membuat kisah di Novel Why Secretary Kim sangat membekas di hati. Jadi kamu wajib baca novelnya deh. ;)



Nah, ada beberapa quotes yang saya suka dari novel ini.

“Sebenarnya, apa itu pernikahan? Proses benih-benih perasaan ditaburkan, kemudian disirami dengan perhatian.” (hlm. 90) 
“Kau tidak tahu bahwa yang paling berharga di dunia ini adalah dirimu sendiri.” (hlm. 97) 
“Kalau kemiskinan masuk melalui sela-sela jendela, cinta langsung pergi secepat kilat melalui pintu utama.” (hlm. 145) 
“Hanya orang-orang yang benar-benar mencintai diri mereka sendiri yang bisa menjadi yang terbaik.”(hlm. 148) 
“Diam lebih menakutkan daripada berkomentar buruk” (hlm. 152) 
“Jangan menunjukkan wajah bingung dengan sangat jelas di hadapan orang lain. Orang yang ada di depanmu kan jadi tidak nyaman melihatnya.” (hlm. 167) 
“Meski Big Baang sudah mati dan pergi dari dunia ini, sampai sekarang di halaman rumahku pasti akan ada permen yang waktu itu dia kubur, kan? Aku pikir kenangan adalah hal yang seperti itu. Meski sudah mengubur sesuatu dalam-dalam dan mencoba mengabaikannya, sebuah fakta tidak akan menghilang begitu saja.” (hlm. 177)


GIVEAWAY TIME



Penerbit Haru sudah menyiapkan novel Absolute Justice dan novel Why Secretary Kim untuk kamu yang beruntung. Blogtour diselenggarakan mulai tanggal 21-26 Juli 2018. Giveaway akan diadakan di akhir rangkaian blogtour di facebook Penerbit Haru pada tanggal 28 Juli 2018.

Untuk giveaway ini, kamu diminta menuliskan salah satu quote favorit yang telah dituliskan oleh semua host blogtour di facebook Penerbit Haru. Gampang banget kan? Jangan lupa untuk follow Instagram, Twitter dan like page facebook dari @PenerbitHaru. Nah, yuk mampir ke blog host yang lainnya ya! ;)

[Review Buku] Nikah Muda by Thessalivia (BlogTour dan Giveaway)

$
0
0

Judul Buku: Nikah Muda
Pengarang: Thessalivia
Editor: Dimas Abi dan Anastasha Eka
Sampul: Rizky Dewi dan Tim Stilleto Indie Book
Cetakan: 1, Juni 2018
Tebal: 255 hlm
ISBN : 978-602-336-711-5
Penerbit: Stiletto Indie Books

Ingin pesan bukunya? 
Yuk pesan di IG @stilleto_book di nomor WA 0881 2731 411

Blurb :


Ketika Kirana dihadapkan pada pilihan antara kekasih yang dicintainya atau membahagiakan Ayah di saat-saat terakhirnya.

Kirana, 16 tahun. Ia kira hidupnya berjalan cukup baik untuk seorang anak yang telah kehilangan Ibu. Kirana memiliki Ayah yang sangat menyayanginya, pacar yang keren, sekolah yang berjalan cukup baik, dan tentu saja hobi baletnya. Tetapi hidup Kirana tiba-tiba jungkir balik saat Ayah didiagnosis kanker usus, ditambah dengan rencana Ayah untuk menjodohkannya dengan orang yang sama sekali tidak dikenalinya.

Keno, 16 tahun. Seorang anak urakan yang tanpa perlu belajar, selalu bisa memperoleh nilai tinggi di kelas. Dia akan melakukan apa pun untuk dapat menyenangkan hati cinta pertamanya, Kirana.
Aji, 26 tahun. Sehari-hari sibuk dengan pekerjaannya sebagai analis bank. Sampai suatu hari dia diberi tanggung jawab untuk menjaga seorang anak atasannya, yang ternyata malah membuat Aji jatuh cinta pada pandangan pertama.

Resensi Buku :


Kirana, cewe mungil berusia 16 tahun jatuh hati pada Keanu (Keno) cowo yang memberinya perasaan jatuh cinta yang luar biasa. Bagi Kirana, Keno adalah cinta pertamanya yang tak akan terlupakan. Di depan Kirana, Keno bisa membuatnya menjadi sosok yang riang, lucu, hangat, sekaligus romantis. Awalnya Kirana dan Keno satu kelas dan dekat karena Keno mengajaknya ngobrol. Baru kali ini ada orang yang memanggil Kirana dengan panggilan Kitty, tokoh favorit Kirana. Hingga panggilan itu sangat melekat di diri Kirana.

Keno, cowo yang sedang mencari jati diri. Keno anak orang kaya, keluarganya memiliki banyak cabang di beberapa tempat, bahkan akan membuka cabang di Sindey juga.  Keno bagi Kirana seperti pangeran berkuda putih yang ada dalam dongeng-dongeng Disney favoritnya. Bagaimana tuan putri bisa jatuh cinta padanya jika yang diberikan adalah ketulusan hati.

"Kamu jangan nyiksa diri kamu dengan mikirin hal-hal yang belum terjadi. Entar cepet tua loh kalau nangis trus" 
"Siapa juga yang nangis. Aku kan lagi menikmati suasana romantis berdua kamu" 
"Seru ya? Berasa lagi berpetualang di hutan amazon gitu" 
"Kok Amazon, sih? Tadi aku kepikiran kita ini romantis kayak di film The Notebook"

Namun, sebuah kejadian menimpa keluarga Kirana. Ayah Kirana sakit dan membuatnya harus dirawat di rumah sakit. Sebuah keputusan aneh diambil oleh sang ayah karena menganggap hidupnya tak akan lama lagi. Maka Kirana dijodohkan dengan Aji, pegawai di kantor ayah Kirana.
Sejak kecil Kirana telah kehilangan ibunya. Baginya, meski kejadian itu sudah lama berlalu, namun sangat membekas di ingatannya bagaimana ia kehilangan sosok yang dicintainya. Itu sebabnya Kirana berpikir ulang tentang keputusan ayahnya.

Pernah engga kamu punya kenangan yang sama sekali nggak ingin kamu lupakan? Setiap menutup kata, kamu selalu mengulang memori itu lagi dan lagi karena takut melupakan setiap detailnya. Sekecil apa pun. Tetapi, engga peduli sekuat apapun kamu berusaha, kenangan itu semakin memudar setiap hari. 
Kadang aku lupa bagaimana suara ibu saat tertawa. Pernah aku membuka file-file foto ibu dengan panik karena tiba-tiba lupa apakah lesung pipitnya di sebelah kanan atau kiri. Dan masih banyak hal-hal lainnya. (hlm. 27)

Kirana tak mau menerima perjodohan itu andai saja dia tidak melihat bagaimana ayahnya berjuang melawan penyakitnya. Satu-satunya cara agar ia bisa membuat ayahnya bahagia adalah menjadi anak yang patuh, termasuk mengiyakan keputusan ayahnya menjodohkan Kirana dengan orang yang tidak dikenalnya.

Keluarga dekat itu ya kalau bukan hubungan sedarah orangtua dengan anak, ya hubungan karena pernikahan. Suami istri. (hlm. 48) 
Bagaimana mungkin Ayah tega menentukan seperti itu? Membicarakan jodoh Kiran dengan nada seakan-akan mereka sedang memilih menu untuk makan malam. (hlm. 48) 
Suami itu peran yang sulit, dia harus bisa menjadi tulang punggung keluarga. Ayah bukan bicara tentang materi, tetapi tentang tanggung jawab. Seorang suami harus mampu memikirkan jalan keluar setiap permasalahan, karena pada dialah keputusan utama keluarga berada. (hlm. 56)

Aji, pegawai favorit Pak Bas, ayah Kirana menerima ajakan atasannya untuk perjodohan dengan anak bosnya tersebut. Tak disangka, hari pernikahan itu tiba. Kirana menjadi pengantin mungil yang akan mengubah jalan hidupnya menjadi gadis yang sudah menikah, padahal usianya saat itu masih 16 tahun.

You know what, tiap orang menyikapi masalah dengan cara yang berbeda-beda, entah itu menjadi lemah atau malah menjadi semakin kuat. (hlm. 99) 
Kiran, you know what, semua hal yang ada di dunia hanya sementara. Seburuk apa pun keadaannya semua pasti akan berlalu. (Hlm. 110)

Bagaimana bisa keputusan itu diambil oleh Kirana dan keluarganya? Bagaimana kehidupan Kirana pasca pernikahan dininya? Apakah Keno akan baik-baik saja? Baca saja kisahnya di novel Nikah Muda karya mba Thessalivia. ;)

***

Ada yang pengin nikah muda karena godaan cinta saat remaja bikin melting? Ngacung deh! :p Tema Nikah Muda sering jadi bahan kajian di forum rohis saat kuliah dulu. Bahkan pernah terpikir saya pengin nikah muda juga. Hahaha. Alhamdulillahnya nggak kesampaian karena nggak kebayang juga masih kecil udah nikah. Masa di mana sikap dan sifat masih labil. Masa di mana banyak keputusan diambil hanya karena ingin saja.

Ada yang bilang bahwa nikah muda tergantung siapa orangnya. Karakter orang akan menentukan bagaimana pernikahan tersebut akan berlangsung. Nikah kan nggak cuma sebentar, tapi ibadah seumur hidup, yes. Bersama siapa kamu akan menjalani pernikahan itulah yang paling penting. ;)

Novel Nikah Muda karya mba Thessalivia ini merupakan Novel Finalis Gramedia Writing Project Periode 3 tahun 2017. Sebagai novel debut, novel ini berhasil mencuri perhatian saya karena kisahnya lucu, unik dan bikin senyum-senyum sendiri. Novel ringan namun isinya tak hanya perihal kisah cinta Kiran, Keno dan Aji, namun juga penuh harapan dan nasihat dari tokoh-tokohnya.

Tema novel Nikah Muda baru kali ini saya baca. Karena biasanya tema Nikah Muda lebih sering diangkat dalam tayangan televisi lokal berjudul Pernikahan Dini (ketahuan deh generasi tahun berapa hahaha) dan drama Korea semisal Princess Hour. Meskipun tema ini terbilang baru untuk ukuran novel remaja, namun buat saya cara bercerita mba Thessa mampu membuat kisah cintanya mengalir lembut dan tidak menggurui. Para tokohnya membuat saya berpikir, eh bener juga ya. Nikah muda engga seekstrim keliatannya kok. :P Jadi gimana, apa kamu penasaran juga? Baca aja deh novelnya, lucu dan bikin terharu.

Tokoh Keno diigambarkan seperti remaja pada umumnya, alay, romantis khas anak muda, slengean, tapi lucu. Kiran polos, lugu dan ceriwis. Aji terlihat matang di usianya yang ke 26, namun sudah digambarkan sebagai sosok yang mapan secara finansial, terlihat dari udah punya rumah dan mobil. Wow, kalau menurut saya sih Aji ini tokoh yang potensial buat dijadiin kecengan. *loh. :p

Alur ceritanya terbilang cepat, ada bagian yang serasa tergesa-gesa seperti hendak segera ditamatkan, misalnya saat ayah Kiran meninggal. Kekurangannya, deskripsi fisik tokoh masih kurang, jadi saya susah bayanginnya juga, hehe.

Seiring waktu, saya merasa setiap tokohnya bertumbuh menjadi lebih baik, juga tidak ada keputusan tanpa dipertimbangkan masak-masak. Jadilah tokoh novelnya bikin gemes dan gregetan. Hehe. Overall, saya suka dengan novelnya karena mengangkat tema yang sedang booming ini. Kalau kamu kepikiran pengin nikah muda juga seperti Larissa Chou dan Alvin, putra Ustad Arifin Ilham, kuy baca dulu novelnya ya. Banyak petuah bijak yang saya dapatkan dalam novel ini. Pesan deh bukunya via  instagram Stiletto Book. ;)

Quote dari novel Nikah Muda yang saya suka :


Seiring berjalannya waktu, Kiran mulai mengerti bahwa cinta dan sedih adalah milik sendiri, tidak selalu perlu diungkapkan. Dan setiap orang punya cara sendiri dalam menjalaninya. (hlm.34) 
Selalu ada yang dapat diusahakan selain mengeluh karena hidup tidak pernah berhenti berjalan. (hlm. 35) 
Tidak ada yang dapat mengalahkan bau senyaman rumah. (hlm. 45) 
Memang susah untuk tidak menangisi dan mengasihani orang yang telah mati, terutama jika mereka adalah keluarga terdekat. Tetapi, tentu akan lebih disayangkan lagi jika hidup tanpa cinta. (hlm. 92)

***




GIVEAWAY

Tersedia satu novel "Nikah Muda" GRATIS yang akan dikirimkan langsung oleh penulisnya bagi satu calon pembaca beruntung. Berikut cara ikutannya:

1. Wajib mengikuti (follow) IG @thessaliviaatau Facebook Thessalivia Reza. Follow juga instagram @bookwormid dan twitter @ila_rizky.

2. Wajib share postingan giveaway Nikah Muda di social media yang kamu miliki. Sertakan juga tagar #NovelNikahMuda

3. Silakan jawab pertanyaan berikut di kolom komentar. Cukup satu kali saja.

"Nasihat apa yang ingin kamu berikan pada orang yang sedang jatuh cinta dan ingin nikah muda?"

4. Jawaban bebas, akan dipilih sesuai kecocokan hati *eaak :P 

Format jawabannya seperti ini:

Nama:
Twitter / FB/ Instagram/ Email  kamu:
Tautan share:
Jawaban:

5. Pemenang bersedia memposting foto buku hadiah di media sosial setelah hadiah diterima. Posting foto dengan caption terbaikmu dan berikan hastag #NovelNikahMuda. Mention instagram @bookwormid dan @thessalivia agar saya tahu hadiah sudah sampai dengan selamat. :D

6. Kuis berlangsung dari tanggal 8 - 14 Agustus 2018. Pengumuman 2 hari setelah periode kuis selesai. Hadiah hanya akan dikirimkan kepada pemenang yang memiliki alamat kirim di Indonesia.

Jangan lupa tetap ikutan kuisnya sepanjang bulan Agustus 2018 ini. Selanjutnya ada di blog http://resensibukublog.blogspot.com . Terima kasih. ;)

[Resensi Buku] Be The New You by Wirda Mansur

$
0
0


Judul Buku : Be The New You
Penulis : Wirda Mansur
Penerbit : Kata Depan
Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2018
Tebal : 282 hlm.
ISBN : 978-602-5713-28-6

Rating : 4/5 bintang

Blurb :

Kita boleh kehilangan dia, tapi jangan sampai karena dia, kita jadi kehilangan “Dia”.
Mampukah kita diamanahkan salah satu rahmat yang Allah berikan kepada kita?
Mampukah kita menjaga diri kita dengan amanah itu? Ya, rahmat cinta. Apalagi, di usia remaja.
Di buku ini, Wirda Mansur nggak mau  mengajakmu bergalau-galauan. Simpanlah masa lalu cukup di belakang saja. Jangan lihat-lihat lagi, jangan nengok, apalagi sampai ngubek-ngubek. Lupakan saja. Mari fokus memperbaiki diri, dan hanya melihat ke depan.

Resensi Buku :


“Selagi ada kesempatan hidup, selalu ada kesempatan untuk berubah. 
Be the new you!”

Buku Wirda Mansur yang ketiga ini saya sengaja beli di Gramedia karena nggak sempet nyari di toko buku online. Pas dateng ke Gramed, saya searching judulnya dan dapet kode location raknya, eh ternyata ada mas-mas SPG yang nawarin bantuan buat nyariin buku tersebut. Ternyata, saya salah nebak dikiranya di rak buku deket komputer, ternyata buku ini ada di jajaran buku best seller. Makasih mas buat bantuannya. Hehe

Wellya, saya beruntung membaca buku ini di saat yang tepat. Kalau Allah memberi saya kesempatan saat ini untuk membacanya, itu artinya Allah ingin saya berubah. Berbenah diri. Nggak larut-larut dalam kesedihan. Apalagi masa lalu yang kadang masih kepikiran.

Nggak tahu kenapa masih suka kebawa mimpi, padahal sudah lama berlalu juga. Entah mungkin di alam bawah sadar saya, masih ada yang mengganjal. Dan keinginan berubah itu terhambat karena saya belum memaafkan diri sendiri.

Anyway, nggak perlu banyak bahas tentang saya ya. Saya mau bahas buku Wirda Mansuraja. Ini buku Wirda yang ketiga yang saya baca, dan menurut saya Wirda lebih mature di buku ini. Lebih lepas untuk menceritakan kisah-kisahnya tentang hal-hal yang dia pegang teguh, tentang cinta, pilihan hidup, kisah spiritual para nabi, dll.

Buku Be The New You ini membahas tentang gimana sih caranya berubah, sedangkan kita mungkin aja masih sulit untuk berbenah diri. Padahal kita harusnya bersyukur bahwa setiap hari yang kita lewati adalah hari baru, yang seharusnya diisi dengan kebaikan.

Di buku Be The New You, ada 9 judul kisah, antara lain : Love is a Gift, My Love Story?, Restart Your Heart, Unhealthy Relationship, Plan Your Life Think Forward, Zakaria Spirit : Never Give Up, Ayyub Spirit : Hikmah Yakin dan Sabar, Ibrahim Spirit : Ketika Kita Kehilangan, dan Yunus Spirit : Menghadapi Ujian dari Allah.

Wirda Mansur pertama cerita di bab Love is Gift bahwa seperti halnya remaja lainnya, ia pun pernah patah hati yang bikin galau dan sedih, tapi nggak lama dari kisah sedih itu, dia diajak oleh papanya untuk ikhlas melepaskan kesedihan tersebut. Ikhlas pas lagi patah hati emang susah ya, apalagi kalau itu cinta yang kita harapkan bisa bersama sampai nikah. Tapi kalau ternyata bukan dia, mau gimana lagi?

Waktu Wirda Mansur jatuh cinta itu, dia berdoa sama Allah,

“Ya Rabb, jika memang aku memiliki perasaan terhadap dia, walau sekecil apapun, tanamkanlah rasa kenyamanan dalam keimanan, Bukan dalam kemaksiatan.” (hlm. 12)


Maksudnya gimana? Jadi, banyak hal yang bisa bikin kita nyaman, tapi balik lagi ke pertanyaannya, apakah itu nyaman maksiat, atau bukan. Hanya Allah yang tahu.

“Perbuatan kita bila itu jelek, bila itu melanggar, bila itu malah mengundang azab Allah, dan tidak mendatangkan keridaan Allah, itu tidak akan menjadikan kita dekat sama doi. Tapi, malah bikin jauh, dan semakin jauh. Sebab, Allah nggak ridha.”(hlm. 12)

Allah Maha Tahu mana yang terbaik buat kita, jika benar memang dia jodoh kita, kita akan dipersatukan dengannya kembali.

“I’am not hopeless. I’am sure that there are many ways in life. Hopefully, we can all learn from the past.”
Terkadang kita baru saar bahwa Allah ingin kita kembali mengenalnya, ketika kita diberi ujian. Apakah kita harus mengalami patah hati, putus asa, sedih, galau dulu baru bisa mengenal Allah dengan baik? Tentu tidak. Allah selalu ada bersama kita kapanpun kita butuhkan. Yang perlu kita yakin bahwa Allah mau menerima taubat hambanya.

“Mustinya dari sekarang kita sudah bergerak ke Allah saja. Agar tidak perlu merasakan susah. Asal selalu dekat dengan-Nya.” (hlm. 26) 
“Kebaikan Allah-lah yang menenangkan hati gue. Yang menyemangati gue. Alquran-lah yang membuat gue merasa adem, tenang, nyaman. Apa pelajaran yang gue petik dari kesalahan yang gue lakukan? Pelajaran yang saaaaangat berharga adalah pada saat gue makin mengenal bahwa Alah Maha Pemurah, Maha Pemaaf, Mahabaik, Maha segalanya. Rasanya malu, jika kita shalat menghadap Allah dengan memikul dosa. Mungkin hal yang sepele, tetapi dosa itu dapat menimbulkan kegelisahan di hati. Dan kegelisahan itu terus muncul di pikiran kita. Menandakan pula hati yang tercemar, atau kotor.” (lm. 29)
Allah yang membolak-balikkan hati kita, dan percayalah semua kejadian selalu ada hikmahnya. Saat rencana berjalan sesuai dengan kehendak kita, kita langsung menyalahkan orang atau diri sendiri. Padahal, mungkin saja Allah sedang mengajari kita. Dunia milik Allah, kita berhak meminta, tapi untuk apa dan bagaimana menjaganya. Termasuk menjaga perasan cinta yang diberikan Allah pada kita.


Cara agar kita bisa bangkit saat terpuruk ada berbagai macam cara, seperti yang Wirda ajarkan : bahwa semua yang ada di dunia ini worth it artinya kita nggak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, kita bisa menggapai apapun yang kita impikan, bahwa jika kita terlalu tenggelam, hanyut, dan berfokus pada kesedihan, kita akan kehilangan banyak kesempatan di dunia ini, dan bahwa setiap manusia Allah berikan kelebihan dan kekurangan untuk melengkapi satu sama lain (hlm. 45-46)

Jadi, kenalilah nilai diri (knowing your value), dengan cara menuliskan di kertas apa saja yang nggak bisa kita lakukan, lalu kita ubah kalimatnya dengan bahasa yang lebih positif. Bahasa positif ini yang akan membuat kita me-renew diri kita dengan hal-hal baru yang lebih baik dari sebelumnya.

“Apa yang kita tulis, it reflects who we are.” (hlm. 49) 
“Heal your heart. Memaafkan, melupakan, mengikhlaskan. That’s the key untuk berfokus pada masa depan.” (hlm. 53) 
“Don’t waste your time for wondering your sadness. Also, don’t let anyone who hurts you stay forever in your heart. Just let it go!” (hlm. 59) 
“Kalau kita sudah kehilangan Allah, kita akan kehilangan segalanya.” (hlm. 65) 
“Di hadapan Allah, kita semua sama. Tapi, di dunia, manusia itu beragam macamnya, dan unik-unik sifatnya. Kenapa bisa ada yang berhasil dalam hidupnya, dan kenapa ada yang lamban banget hidupnya?  This is it. Itu karena mereka tahu nilai diri mereka itu apa. Bukan soal beruntung atau tidaknya seseorang.” (hlm. 71) 
“Walaupun membutuhkan waktu yang lama, pada akhirnya hasil dari usaha memang nggak ada yang cuma-cuma.” (hlm. 83)


Wirda cerita tentang gimana mimpi (dream) bisa membawanya lebih tinggi mencapai apapun yang ia inginkan. Mimpi itu tiket menuju dunia. Jika impian kita kecil, dunia akan sempit sekali. Namun sebaliknya, jika impian kita besar, kita akan bisa mengeksplor dunia kemana pun yang kita inginkan. Makanya, Allah menyuruh kita untuk terus berusaha, gas poll agar usaha dan ikhtiar kita maksimal, sehingga hasilnya pun maksimal. Jangan pernah berburuk sangka sama Allah, karena Allah akan memberi sesuai apa yang kita persangkakan terhadap-Nya. Life is full of secret, and surprise. Jadi mintalah terus sama Allah untuk memberi kita yang terbaik, di dunia dan akhirat.

“Apa aset terbesar kita yang sesungguhnya? Aset terbesar kita yang sesungguhnya adalah mengenal Allah.” (hlm. 155)

Di buku ini Wirda Mansur juga cerita tentang gimana kita bisa belajar dari spirit para nabi terdahulu. Bahwa sebagai nabi pun mereka diuji dengan ujian yang berbeda tergantung kadar kesanggupannya masing-masing. Ada spirit Zakaria yang nggak lelah meminta anak pada Allah, agar Allah memberinya anak, padahal ia tahu bahwa istrinya mandul. Nabi Zakaria berdoa selama 70 tahun. Bayangkan, 70 tahun berdoa tanpa pernah putus asa akan kebesaran Allah, itu sebabnya ia diberikan balasan terbaik dengan lahirnya Yahya, yang di kemudian hari pun menjadi seorang nabi.

Di spirit nabi Musa, kita belajar untuk berprasangka baik pada Allah, bahwa Allah akan memberikan pertolongan, meskipun di injury time, ketika kita hampir saja menyerah dan kalah oleh keadaan. Seperti Musa yang sangat percaya bahwa Allah akan membantunya ketika ia dikejar oleh pasukan Firaun. Di sinilah kunci bahwa Allah akan membukakan jalan, membelahkan jalan panjang nan membentang di hadapan. Saat menengok ke belakang, pasukan Firaun sudah tenggelam, tanpa sempat Allah terima taubatnya.


Wirda Mansur mengajak kita percaya, bahwa ketika kita ingin berubah, dengan bertaubat dari dosa masa lalu, kita akan menggapai sesuatu yang baru. Kehidupan baru dengan rupa-rupa kebaikan yang akan Allah taburkan dalam setiap jalan yang kita lalui. Karena apa? Karena Allah Maha Menerima Taubat, Maha Pemaaf, dan Maha Penyayang, maka Allah hadirkan setiap masalah dengan solusinya, bahkan akan diberikan ganti yang lebih baik dari apa yang sudah hilang.

Buku Wirda Mansur ini mengajak kita untuk memplanning diri kita saat kita akan berbenah menjadi diri yang lebih baik. Be The New You tentu bukan hanya sebuah slogan. Tapi juga upaya dan ajakan dari sang penulis agar pembacanya mau menyambut baik bahwa hidup kita yang baru adalah hidup kita yang terencana, dengan segala rupa-rupa dunia, yang penting kita tahu bahwa kita mengenal Allah dan Rasul-Nya, dan mendekatkan diri lewat hafalan dan tilawah Al Quran. Karenanya, yakin dan percaya bahwa Allah akan memudahkan kita untuk menggapai hidup yang lebih berkah, baik di dunia dan akhirat. Kenali Allah, maka engkau akan mengenali dirimu sendiri. Be The New You!




Overall,buku Wirda Mansur berjudul Be The NewYou ini merupakan buku pengembangan diri yang recomended untuk dibaca oleh remaja, yang sedang mencari jati diri. Bahwa kita nggak perlu berlama-lama larut dalam kesedihan ketika kita patah hati, karena ada Allah Maha Baik yang akan membantu kita untuk melewati itu semua, tentu dengan cara kita mau menyambut hidup baru dengan spirit baru. Spirit kebaikan. Buat buku Be The New You ini, 4 bintang dari saya. ;)

[Review Buku] Si Babi Ungu by Enid Blyton

$
0
0



Judul Buku : Si Babi Ungu
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan kelimabelas, Agustus 2018
Tebal : 192 hlm.
ISBN : 978-602-03-2986-4
Rating : 5 bintang


Review Buku :


Siapa yang tak kenal Enid Blyton? Penulis anak asal London yang sangat dikenal di industri buku. Karyanya yang paling terkenal adalah Seri Lima Sekawan. Sekarang, saya mau membahas buku Enid yang lainnya yaitu Seri Si Kumbang. Kumcer anak ini memiliki keunikan tersendiri karena karakter yang dibangun Enid sangat mirip dengan anak-anak di dunia nyata, dengan segala permasalahannya yang khas anak-anak sekali. Jadi, buat kamu yang penasaran, apa aja sih yang bakalan ditulis Enid Blyton di buku ini, yuk simak ya!

Enid Blyton memiliki kegemaran menulis cerita anak dengan sangat apik. Beragam topik dibahas olehnya, nah, kali ini ia memberikan sentuhan character building dan attitude untuk menghidupkan karakter para tokohnya.

Di buku Si Babi ungu, Enid Blyton membagi kisahnya menjadi 7 judul cerita pendek anak. Cerita pendek ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan. Dan jika melakukan sesuatu hal yang tidak berkenan, sebuah kesalahan, anak harus tahu bagaimana cara menyelesaikannya sendiri tanpa melibatkan orang dewasa sebagai penengah.  

Enid Blyton memberi para tokoh pilihan untuk menyelesaikannya dengan caranya sendiri. Buat saya cara Enid ini cukup bagus ya, karena anak juga nggak didikte tentang bagaimana harus bersikap, tapi ajak anak untuk belajar berempati dengan orang lain. Emosi yang ditanamkan oleh Enid dalam setiap kejadian di cerita anak ini membuat pembaca anak-anak makin tahu bahwa sebuah tindakan dapat berakibat baik maupun buruk. Tentu dengan kadar yang kadang dibuat hiperbolis. Ya, namanya cerita fiksi ya. :p

Di  cerita berjudul Babi ungu, mengisahkan tentang Jenny dan Will yang sedang berkunjung ke rumah seorang nenek tua di dekat rumah mereka. Mereka diminta untuk mengantarkan mantel bagi sang nenek. Karena mata neneknya sudah tua, nenek tersebut sering kesulitan untuk melakukan kegiatannya.

Suatu hari, Jenny dan Will tak sengaja memecahkan celengan babi ungu yang ada di rumah nenek tua itu. Mereka ketakutan hingga akhirnya kabur dari rumah sang nenek. Nenek itu bisa saja tak tahu siapa yang melakukan perbuatan itu, tapi Jenny dan Will akhirnya memutuskan kembali ke rumah itu dan meminta maaf karena memecahkan celengan babi jelek itu. Tak disangka, reaksi nenek tua justru berbeda dari yang dikhawatirkan oleh mereka. Nenek itu mengatakan,

“Oh, aku malah senang sekali celengan itu pecah, Nak! Bertahun-tahun sudah aku merasa bosan dan benci melihat benda jelek berwarna ungu itu.” 
“Kalau begitu, mengapa nyonya menyimpannya terus?” 
“Itu pemberian kakak iparku. Dulunya babi itu kupakai sebagai tabungan. Tapi, lalu kuncinya hilang hingga aku tak bisa mengambil isinya. Aku tak sampai hati memecahkan celengan itu, sebab kalau kakak iparku tahu ia pasti sakit hati dan marah. Kakak iparku pemarah. Aku tak mau dimarahinya, Itulah sebabnya sudah bertahun-tahun lamanya babi ungu itu kubiarkan tanpa guna. Malah uangku yang didalamnya tak bisa kupakai.” (hln. 26)

Lalu kemudian Nyonya Lump malah memberi mereka hadiah berupa kue dan bunga.

“Oh, terima kasih. Sebetulnya, kami tadi bersikap pengecut, Nyonya Lump. Kami lari setelah memecahkan celengan Nyonya—takut mempertanggungjawabkan perbuatan kami.” (hlm. 33) 
“Ah, tapi toh kalian kembali. Buatku, yang penting adalah kalian kembali dan berani meminta maaf.” (hlm. 34)

Ada juga kisah Jefrey, seorang anak yang sangat periang, ceria, dan sangat bersemangat saat orang lain meminta bantuannya. Sayangnya, ia sangat tidak bisa diandalkan. Ia sering lupa untuk mengerjakan apa yang dititipkan padanya. Suatu hari, Jeffrey memenuhi permintaan komandan perangnya untuk memata-matai tentara musuh yang ada di perbatasan. Namun, Jeffrey yang tidak mengindahkan anjuran teman dan komandannya, malah pergi saat hari sudah mulai terang. Ia pun melewati tempat yang berbeda. Karena itu, ia ketahuan oleh musuh dan ditangkap. Teman-teman senegaranya akhirnya diserang hingga kalah karena ulahnya yang abai ketika melaksanakan tugas untuk mengumpulkan data para musuh.

“Jeffrey tak bisa dipercaya. Sebenarnya ia anak yang baik. Tapi, tak bisa dipercaya.” (hlm. 41) 
“Mengapa kita pilih pemuda itu? Dia tak bisa dipercaya. cuma gara-gara seorang yang tak bisa dipercaya—kita kalah, negeri dan raja kita dikuasai musuh! Huh, memalukan!” (hlm. 61) 
“Maukah kau dikatakan anak yang tak bisa dipercaya seperti Jeffrey? Tentu saja tidak! Karena itu, marilah kita bersama-sama berjanji dan menepati janji yang kita ucapkan!” (hlm. 62)


Di cerita pendek yang lainnya, ada kisah si Garry si cepat putus asa dan Fanny si pantang menyerah. Kedua anak ini bertolak belakang sifatnya. Enid Blyton mengisahkan dengan bagus tentang bagaimana perbedaan kedua sifat tersebut, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan seorang anak.

Alkisah, Garry diminta ibunya untuk membeli tepung di seberang desa. Desa itu terletak di dekat sungai. Garry harus menyebrangi sungai. Namun, ia sering mengeluh karena tidak bisa melakukan hal tersebut. Ia selalu menyebutkan hal-hal yang menjadi hambatannya, hingga kemudian ia bertemu Fanny, si pantang menyerah. Fanny mengajari Garry bagaimana caranya mencari solusi, mengajarkan agar Garry tidak pantang menyerah melewati hambatan apapun.

“Rupanya hujan badai kemarin itu bukan hanya meluapkan air sungai saja! Lihatah, batu-batu besar menumpuk di tepian sungai. Mana mungkin aku melewatinya?” (hlm. 69) 
“Kalau aku jadi kau, aku akan cari jalan supaya bisa menyebrang dan kakiku tak perlu basah oleh air sungai.” (hlm. 69)

Garry diajari Fanny untuk membuat titian batu di sungai. Hingga Garry pun memuji kecerdasan Fanny.

“Ah tidak, bedanya, aku tidak cepat berputus asa dan menyerah. Cuma itu.” (hlm. 87) 
“Aku selalu mengatakan kepada diriku sendiri. Akan kucari jalannya. Dan jalannya selalu ketemu. Asal mau dan tidak cepat menyerah, pasti bisa!” (hlm. 88)

Garry hampir saja bergantung pada Fanny, namun Fanny menjawabnya dengan tegas.

“Jangan begitu! Berusahalah mencari jalan sendiri—dan bantu aku kalau aku memerlukan bantuanmu.”


Di kisah Garry dan Fanny ini, anak-anak bisa belajar bahwa berputus asa itu tidak baik. Ia akan mematahkan semangatmu yang seharusnya ada untuk menyelesaikan masalah. Nah, yang perlu dicari adalah solusi ketika kamu bertemu dengan hambatan apapun, seperti kata Fanny, jalan keluar akan selalu ada bagi mereka yang meyakininya.

Ada lagi kisah pak Trusty yang sedang membutuhkan pegawai baru. Ia perlu menguji seberapa jujur orang yang akan bekerja bersamanya di toko permen miliknya. Pak Trusty, seperti namanya yang berarti trust, kepercayaan. Ia ingin menguji kejujuran karyawannya sebelum ia menerima mereka menjadi pekerja tetap.

Pak Trusty pun membuat lowongan pekerjaan dan menempelkannya di toko miliknya. Ia mendapati ada 5 orang yang mendaftar sebagai karyawan. Sampai kemudian, Pak Trusty pun mempunyai ide untuk menguji kejujuran orang dengan meninggalkan koin di karpet kantornya selepas ia mewawancarai orang tersebut.

Saat itulah, keempat calon karyawan yang diwawancarai selalu mengambil koin yang ada di karpet karena mereka mengira pak Trusty tak tahu dan bisa saja tak memerlukan uang tersebut karena sudah kaya.

Tak disangka, justru calon karyawan kelima yang diwawancarai malah memberinya kejutan. Gadis itu sangat jujur karena memberitahu pak Trusty bahwa koin pak Trusty jatuh di karpet. Ia tak mau mengambilnya karena bukan haknya.  Gadis itulah yang akhirnya diterima sebagai karyawan di toko permen pak Trusty.

“Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepada yang lainnya. uma orang jujur yang berhak mendapat pekerjaan. Betapa sayangnya, gara-gara sekeping uang logam yang tak seberapa artinya kalian tak mendapatkan pekerjaan.” (hlm. 145)

Selain 4 kisah di atas, ada 3 kisah lainnya lagi yaitu, kisah Alec yang takut untuk memulai sesuatu yang baru, ada kisah tentang hari perayaan bunga mangkok, dan kisah kucing yang terlupakan. Semua kisahnya menurut saya sangat bagus dan membekas di hati. Enid Blyton pandai meramu kisah sederhana menjadi luar biasa lewat sudut pandang baru. Selain itu, ia memberikan nasihat tanpa membuat anak-anak khawatir untuk bersikap lebih baik ketika melakukan kesalahan.

Buku kumpulan cerita pendek karya Enid Blyton ini, masuk dalam seri si Kumbang. Ada beberapa judul lainnya yang bisa kamu nikmati juga. Ukuran bukunya yang kecil membuat buku ini bisa masuk saku ketika dibawa ke manapun kamu mau.

Selain itu, buku cerita ini juga dijual dalam satu box, sehingga memudahkan kamu untuk menyimpannya. Gramedia sebagai penerbit yang sejak awal menerbitkan karya-karya Enid Blyton tetap mempertahankan gaya ilustrasi di dalam buku ceritanya. Meskipun covernya sudah dibuat lebih baru lagi. Overall, 5 bintang dari saya untuk kisah ini.

Book Haul September 2018

$
0
0

Book Haul September 2018

Bulan September ini saya banyak beli buku cetak, bukan lagi ebook. Sebenernya karena kangen juga baca buku yamg bisa dipegang bentuk fisiknya haha. Selain itu karena pengin ngunjungi toko buku. Dah lama banget ga main ke Gramedia Tegal. Terakhir kapan ya, lupa. Hahaha.


Waktu itu ke Gramedia bareng mama dan ternyata boleh beli buku yang disuka, dibayarin pula. Alhamdulillah. Makasih maah. LOVE YOUU~ 😍

Saya beli buku apa aja di Gramedia? Ada 3 judul buku yang saya beli :

1. Cetros dan Batozar - Tere Liye
2. Detektif Conan Volume 94
3. Be The New You - Wirda Mansur

Berhubung belinya di toko buku Gramedia langsung, jadi paling dapet diskonnya dikit. Eh masih dapet potongan ga sih? Wkwk. Berhubung lupa nyimpen struk, jadi saya ga tahu ini dapet diskon apa ga. Dulu sih klo beli di toko buku Gramedia pake Kompas Gramedia Value Card dapet diskon 10% dan point yang bisa dikumpulin.

Trus, kapan hari ada promo diskon 20 rb dan free ongkir di Shopee. Jadi  saya beli buku inceran yang udah lama dipenginin. Yups, box set Enid Blyton yang seri si Kumbang. 😍

Sebenernya saya udah pernah baca 1 judulnya pas langganan Gramedia Digital. Tapi saya pengin punya buku cetaknya karena buku ini baguuuuusss banget buat anak-anak. Sayang aja kalo ga dikoleksi kan? Jadi kalo saya nanti punya anak, bukunya bisa dia baca. 😘

Trus, book haul saya selanjutnya yaitu... jreng-jreeeng...

1. Minhajul Muslim (cover merah)
2. Al Quran al Hufaz (warna biru)
3. Islamic Parenting



Ini saya beli di Shopee karena ada potongan free ongkir 20 rb. Jadi saya beli 3 buku ini di 2 toko. Masing2 ongkirnya beda ya. Yang kena tambahan biaya ongkir pas beli Minhajul Muslim karena kena 2 kg. Mayan tebel bukunya.

Dannnn, ternyata Minhajul Muslim ini ada versi cover baru yang warnanya biru. Hahahaha. Saya baru sadar pas searching judul buku lainnya. Hyaaa, gpp deh ya. Pake cover merah versi cetakan lama. Alhamdulillah, yang penting isinya sama. Hehe.

Saya berharap dengan buku-buku yang dibeli, saya jadi rajin baca hardbook lagi. Ya, maklum, udah sejak awal tahun 2017 saya pake ebook buat baca buku. Enak karena bisa dibawa kemana-mana dan lebih praktis buat penyimpanannya, hanya butuh gadget. Tapi saya tetep butuh buku fisik untuk judul buku yang memang ingin dikoleksi, bukan hanya sekali baca.

 Jadi pilihannya sekarang ada dua yaitu

1. Saya bakal beli ebook langganan per bulan/beli eceran per judul buku di Gramedia Digital, Google Play Book dan Bookmate untuk buku yang memang ga akan saya koleksi, hanya sekali baca seperti novel, komik, atau buku yang saya penasaran aja isinya apa. Nah, kalo bagus baru beli versi cetaknya. Karena harga buku sekarang mahal, saya jadi harus selektif juga untuk milih buku sesuai budget belanja buku bulanan.

2. Saya bakal beli buku versi cetak (baik hard cover maupun soft cover) kalau bukunya benar-benar ingin saya koleksi, baik karena manfaatnya maupun karena penulisnya merupakan penulis favorit. Saya udah punya beberapa list penulis favorit ini. Kalau mau tahu liat aja cover bukunya saya foto atau hanya pakai capture cover versi ebook. Kalau difoto berarti saya punya bukunya. Sesederhana itu.

Mungkin ada yang nanya, kok mau baca ebook? Ga capek bacanya? Ya, tergantung. Sama kayak baca social media atau blog post, saya lebih sering pakai gadget untuk search informasi. Itu sebabnya ga masalah biasakan diri membaca ebook.

Hanya saja, kalau ebook saya kasih jeda. Bacanya dicicil dengan pembagian waktu 1-2 jam per baca 1 judul buku. Kalo udah bosen, saya ganti baca buku cetak. Jadi mata juga ga capek kena sinar radiasi dari gadget.

Overall, saya ngerasa perlu bikin book haul gini karena saya sadar kalau beli buku kadang suka nggak dibaca sampai tuntas, entah karena bosan atau karena sibuk jadi ditimbun. Hahaha. Jangan ditiru yaaa. Makanya saya sengaja bikin book haul semacam ini biar saya inget kalau beli buku itu pake duit, bukan pake daun. Jadi ya harus tuntas dibaca, biar ga mubazir kan ya. Hehe.

Semoga dengan bikin book haul ini juga bikin saya mampu memilah judul buku apa aja yang masuk ke koleksi. Jadi nggak asal comot aja judul buku yang dibeli. Karena saya sadar, bahwa beli buku secara impulsif kadang saya lakukan hanya karena ingin aja. Padahal seharusnya saya beli karena saya punya alasan kuat kenapa saya bisa memilih buku itu.

 Jadi paham ya kenapa saya bikin postingan ini. Semoga saya bisa mulai rutin baca dan ngereview buku lagi di blog ini. Ganbareee! 😆

[Review Buku] Monyet Mike by Enid Blyton (Seri Si Kumbang)

$
0
0



Judul : Monyet Mike (Seri Si Kumbang)
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan keempat belas, Agustus 2018
Tebal : 192 hlm.
ISBN : 978-602-03-3010-5
Rating : 4/5 bintang


Resensi Buku :


Kumpulan cerita  Monyet Mike merupakan salah satu judul buku anak  dari seri Si Kumbang karangan Enid Blyton. Enid Blyton merupakan penulis anak kenamaan yang sudah menghasilkan karya terbaiknya yaitu Seri Lima Sekawan. Kini, saya akan membahas tentang kumcer berjudul Monyet Mike. Ada 8 kisah yang disajikan oleh penulis, yaitu : Monyet Mike, Si Mata Jeli dan SI Mata Rabun, Beruang yang Tua Renta, Bila Pak Kurcaci Marah, Sally SI Tukang Menjerit, Yang Mana Dia?, Tuan Budiman, dan Kebakaran.

Jika dilihat dari judul kisah di buku Monyet Mike ini, tak terlihat keunikannya, namun cobalah kamu baca kisahnya, kamu akan menemukan kekhasan cerita ala Enid Blyton. Penulis ini mampu meramu kisah anak menjadi cerita yang asyik, seru, dan menegangkan. Tidak membosankan sama sekali. Bahkan meski dibaca oleh orang dewasa sekalipun seperti saya.

Wellya, Enid Blyton membuat alur cerita yang khas anak-anak bagaimana mereka bermain bersama teman, juga keluarga dan lingkungan sekitar. Kekhasan Enid Blyton di buku seri si Kumbang ini adalah ia menekankan pada character building agar anak-anak bisa meniru perilaku terbaik apa yang dituliskan oleh penulisnya.

Enid Blyton memberi gambaran bagaimana jika sebuah sifat yang melekat pada diri anak-anak akan membuat mereka menjadi orang baik atau orang jahat. Semua kisah yang disajikan tentu saja masih dalam batasan yang wajar, meskipun di seri ini ada unsur sihirnya ya. Ya, nggak terlalu diperlihatkan sih, hanya digambarkan ada tokoh nenek sihir yang membuat mantera dan tokoh Pak Kurcaci, meskipun tak menggunakan unsur sihir karena semua masih bisa dilogika. Hanya saja ya bagi saya yang orang Islam tentu sihir tidak boleh dipercaya ya. Walaupun Enid menekankan di sini adalah karakter si anak yang memang jelek dari sananya. Gimana caranya si anak berubah perilakunya?

Seperti dalam kisah Sally Si Tukang Menjerit. Sally sangat senang menjerit, ia selalu merengek pada ibunya ketika keinginannya tidak terpenuhi. Karena sering menjerit, seorang nenek sihir akhirnya menarik Sally keluar dari rumahnya. Ia membawa Sally menuju rumah tuanya yang jelek dan hampir roboh. Ia memaksa Sally agar menjerit, sehingga rumahnya bisa roboh.

“Kalau kau menjerit sekeras itu, aku takut rumahmu runtuh, Nak. Kulihat langit-langitnya sudah hampir jatuh. Mari, ikutlah aku! Kuajak kau ke rumah yang sudah setengah runtuh. Siapa tahu kau bisa membantuku meruntuhkannya sama sekali. 
“Aku takkan berteriak-teriak lagi. Aku takkan menjerit sampai rumahmu roboh. Keluarkan aku. Aku takkan menjerit lagi.” 
“Sungguh?” 
“Kalau kau tak mau menjerit lagi, tak ada gunanya kau kukunci di dalam. Maksudku mengunci di dalam situ, supaya kau menjerit-jerit  hingga rumahku roboh. Tapi, kalau kudengar kau menjerit-jerit lagi, Nak—akan kubawa lagi kau ke sini.” 
“Berarti aku tak boleh lagi menjerit-jerit bila sedang marah atau keinginanku tidak dikabulkan ibu. Pokoknya, aku tak mau diajak lagi ke rumah yang mengerikan itu. Aku takut kejatuhan atapnya.” (hlm. 120)


Ada lagi kisah dua anak yang mirip, meski bukan saudara kandung. Nama kedua anak itu adalah Polly dan Sally. Jika dilihat sekilas, Polly dan Sally sangat mirip hingga sulit dibedakan. Karena itu kedua anak tersebu sering bertukar peran. Namun, sifat keduanya sangatlah berbeda. Polly penyabar dan tekun, sedangkan Sally kebalikannya. Ia ceroboh, tak sabaran, terburu-buru dan mudah putus asa.
Suatu hari keduanya mengunjungi rumah nenek sihir karena ingin meminta mantera penyubur tanaman, namun rumah itu sepi hingga tidak ada yang membukakan pintu. Sally tak sabaran hingga ia mengetuk jendela dan pintu berkali-kali sampai membuat kegaduhan. Polly meminta Sally untuk bersabar, namun tak dihiraukannya. Hingga kemudian datanglah nenek sihir membuka pintu rumahnya. Ia marah-marah karena keduanya tak ada yang mau mengaku siapa yang telah membuat kegaduhan.

“Nah, siapa yang bernama Sally? Apakah kalian tak punya mulut? Lalu, apa tujuan kalian datang ke sini kalau bicara saja tidak bisa?”

Lalu Sally dan Polly menceritakan bahwa mereka ingin meminta mantera penyubur tanaman.

“Kuberi kalian masing-masing sebuah jigsaw. Selesaikan permainan ini sebelum mempelajari mantera yang akan kuberi.” (hlm. 136) 
“Aku tak bisa! Pasti yang ini tak bisa dikerjakan. Nenek memberi Polly yang lebih mudah.” (hlm. 142) 
“Ah, keduanya sama persis. Lihatlah, Polly sudah hampir selesai!  Nah, kau bisa membaca manteranya di situ, Polly.” 
“Mantera penyubur bunga tak pantas diberikan kepada anak yang tidak sabaran seperti Sally sebab ia akan menggunakannya terlalu cepat atau terlalu banyak hingga bunga-bunganya malah akan menderita. Mantera penyubur bunga hanya patut diberikan kepada orang yang bisa menggunakannya dengan lembut dan sabar. Dan sekarang, aku tahu mana yang Sally dan mana yang Polly! Kaulah yang bernama Sally—anak tak penyabar yang selalu terburu-burum yang tak bisa mengerjakan teka-teki jigsaw-ku, yang mengetuk pintuku keras-keras, dan yang berani mengintip dari jendela!” (hlm. 145)

Ada lagi kisah Monyet Mike. Monyet yang diperoleh Mike merupakan hadiah dari pamannya. Ia sangat senang karena monyet itu meniru setiap perilakunya. Namun, sikap inilah yang membuat ibu marah besar karena Mike tidak bisa memberi contoh yang baik bagi monyetnya.

Ibu meminta Mike agar mengubah perilakunya agar monyetnya tidak meniru hal-hal buruk yang dilakukannya. Misalnya, merusak boneka pelaut dan kereta-keretaan, mencoret coret pintu lemari tempat mainannya, merobek buku, merusak bunga di taman, dll. Sifat nakal Mike membuat ibu tak suka. Maka, ia harus mengubah sikapnya, agar monyetnya tidak dibuang.

“Kuberi kau kesempatan sekali lagi, Mike. Kalau kau benar-benar menyayangi monyetmu dan tak mau berpisah dengannya, kau tentu tahu apa yang boleh dan apa yang tak boleh kaulakukan. Semuanya ibu serahkan kepadamu. Tinggalkan kebiasaan burukmu merusak segala sesuatu itu, Mike. Ibu yakin monyet itu pun takkan melakukannya.” (hlm. 26) 
“Oh, aku berjanji, Bu! Aku berjanji!” 
“Tapi ingat, kalau sekali lagi kau merusak dan monyet itu meniru—Ibu akan membuang monyetmu. Ibu akan melihat dari jauh apakah kau benar-benar menyayangi monyetmu.”(hlm. 26) 
“Semula aku tak tahu bahwa merusak itu perbuatan yang jelek. Sekarang aku tahu, karena kau menunjukkan kepadaku betapa jeleknya perbuatan itu, Monyetku! Kau jangan berbuat begitu lagi ya? Aku akan mencoba berbuat baik setiap hari, hingga walaupun kau meniruku, Ibu takkan mengusirmu.” (hlm. 28)

Ada lagi kisah Si Mata Jeli dan Si Mata Rabun. Keduanya memiliki sifat yang berbeda itu sebabnya mereka mendapat julukan yang berbeda. Si Mata Jeli senang mengamati hal-hal detail yang dia lewati di sepanjang jalan.

Berbeda dengan si Mata Rabun yang sering tidak tahu apa saja yang ia lewati di jalan menuju rumahnya dari sekolahnya. Karena kejelian yang dilakukan oleh si Mata Jeli ketika melintasi rumah Nyonya Williams, ia membantu perempuan tua itu untuk membukakan pintu persimpangan kereta. Saat itu Nyonya Williams sakit sehingga tidak bisa membukakan pintu persimpangan kereta. Jika terlambat sedikit saja, akan terjadi kecelakaan besar.

“Bagaimana kau bisa tahu Nyonya Williams memerlukan bantuan, Mata Jeli?”
 
“Cuma karena kulihat cerobong asapnya tidak mengeluarkan asap, Pak. Saya jadi bertanya-tanya. Lalu saya hampiri rumah Nyonya Williams, dan melihat apa yang terjadi.” 
“Oh—sekarang kalian bisa lihat perbedaan si Mata Jeli dan si Mata Rabun, bukan? Karena menggunakan mata dan otaknya, Tom telah menyelamatkan kereta api ekspress dari kecelakaan. Tim tidak tahu apa-apa. Kau berhak mendapat tanda penghargaan, Tom. Sikapmu sangat terpuji.” (hlm. 55)

Masih ada 4 kisah lainnya yang sarat makna dan hikmah. Bagi anak-anak, mereka bisa belajar bahwa sifat dan perilaku akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan sosial yang mereka jalani setiap hari. Ajari anak-anak sejak dini tentang apa sikap yang boleh dan tidak boleh dilakukan, agar mereka paham batasannya. Karena jika bukan orang tua yang mengajarinya, anak-anak tidak akan pernah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Itulah yang membuat buku ini istimewa, karena Enid Blyton menuliskan kisahnya dengan bagus, dan tanpa menggurui. Karena anak diajak untuk berpikir juga bagaimana agar mereka bisa bersikap baik tanpa merasa dihakimi. Overall, 4 bintang untuk Monyet Mike karya Enid Blytonini. ;)



[Resensi Buku] Anak Dalam Cermin by Enid Blyton

$
0
0


Judul : Anak dalam Cermin
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan kelimabelas, Agustus 2018
Tebal : 192 hlm.
ISBN : 978-602-03-2988-8


Rating : 4/5 bintang

Buku kumcer Anak Dalam Cermin karya Enid Blyton ini berisi 8 kisah anak dengan judul antara lain : kue kismis bu topple, dolly pembuang waktu, kesalahan teddy, karena malas, anak dalam cermin, anak yang terbelakang, gara-gara jinky, dan kalau suka berbohong.

Cerpen berjudul Kue Kismis Bu Toppie berkisah tentang anak bernama Pop yang sangat rakus. Ia memakan semua makanan yang ada di hadapannya. Tak hanya satu kue, tapi banyak sekali. Hingga suatu hari Bu Toppie membuat kue khusus untuknya agar Top berhenti dari kebiasaan buruknya tersebut.

“Apa? Kue Kismis?” 
“Ya, kue kismis. Bila seseorang memakan tiga buah, maka ia tak perlu kuatir apa-apa. Tetapi, bila seseorang memakan empat buah, tubuhnya akan bengkak. Bila memakan lima buah, pakaiannya mulai sobek. Bila memakan enam buah, ia mulai merasa seperti balon. Aku tak tahu apa yang akan tejadi bila seseorang makan tujuh buah. Selama ini belum ada orang yng memakan sebanyak itu. Kalau sampai ada yang makan tujuh buah, kupikir ia akan meletus.” (hlm. 16)

Tak disangka, Pop memakan tujuh buah kue kismis hingga ia pun terbang ke udara dan tak bisa turun lagi. Kebiasaan tamak yang dilakukan Pop, harus dihentikan. Jika tidak, ia akan menjadi seperti balon dan tak akan kembali lagi.

Ada lagi kisah Dolly dalam kumcer berjudul Dolly Pembuang Waktu. Ibunya seorang wanita yang sibuk, sehingga jika ia sangat marah jika Dolly mengulur waktu. Sang ibu berkata, jika Dolly tidak bergegas datang, ia hanya akan memanggilnya satu kali. Tak disangka justru dari sinilah masalah muncul. Dolly selalu sial ketika tidak mengindahkan panggilan ibunya. Padahal ada banyak kesempatan yang datang padanya. Bahkan Dolly ketinggalan jamuan minum teh bersama ibunya.

“Aku kehilangan kesempatan menikmati banyak hal cuma karena mengulur-ulur waktu bila dipanggil ibu. Betapa bodohnya aku ini. Mulai sekarang aku akan datang dan patuh bila dipanggil ibu.” (hlm. 46)

Ada lagi Kisah Teddy yang hobi marah-marah. Ia selalu judes dan merusak mainan temannya setiap hari, itu sebabnya Teddy dijauhi teman-temannya di sekolah. Suatu hari teman-temannya berniat memberi Teddy hadiah, namun mereka menyembunyikan rencana itu dari Teddy.

Karena sikap pemarahnya itu, Teddy melakukan kesalahan besar yang membuatnya malu. Ia merusak hadiah yang diberikan oleh temannya. Hanya karena ia menganggap bahwa hadiah itu milik salah seorang temannya. Padahal hadiah itu dikumpulkan dengan susah payah dan diberikan padanya sebagai hadiah ulang tahun.

Karena malu, Teddy kembali ke rumah dan mengadu pada ibu. Ibu memberi saran agar Teddy mengajak mereka ke rumah untuk merayakan ulang tahun, dan dengan uang tabungannya Teddy harus membelikan teman-temannya hadiah sebagai tanda penyesalan. Adakah anak yang seperti Teddy? Hobi marah-marah dan merusak barang?   

“Lebih enak jadi orang yang baik dan bermurah hati daripada jadi orang yang pemarah, bukan, Teddy? Dengan kehilangan hadiahmu, kau jadi tahu bagaimana senangnya bisa menyenangkan orang lain, dan bukannya menyakiti hati mereka. Ibu senang kau akhirnya sadar akan sifat-sifat burukmu, Teddy.” 
“Aku juga begitu, Bu. Aku berjanji akan mempertahankan yang baik dan membuang kebiasaanku yang jelek.” (hlm. 70)

Kisah paling favoritku di buku Enid Blyton ini adalah kisah pak Malas. Ia sangat malas sampai membuat dirinya selalu terkena sial. Bukannya menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, pak malas selalu punya alasan untuk menundanya. Suatu hari ia menunggu paket ban yang akan dikirim ke rumahnya. Namun paket itu tak kunjung dikirim.

Suatu malam yang gelap, pak Malas melihat gerobak kurir pos meninggalkan sebuah paket besar di jalan. Ia tak sempat melihat nama yang tertera di atas paketnya, namun karena malas, ia pun memilih meninggalkan paket itu di jalan. Ternyata itu paket milik pak Malas yang sudah lama dinanti. Beruntung ada peri yang datang mengambil paket itu dan mengantarnya ke rumah. Pak malas pun segera bergegas untuk memasang ban itu pada sepedanya agar bisa hadir pada acara pesta. Namun sayang, ternyata waktunya tak cukup. Ia pun terlambat mendatangi pesta.

“Ah, dasar lagi sial. Mengapa tak daritadi kau antarkan paket ini, Cherry?” 
“Loh, kok tanya aku—tanyakan pada dirimu sendiri, mengapa kau tak mau bersusah-susah sedikit melihat alamatnya ketika melihat bungkusan itu terjatuh dari gerobak. Itu namanya bukan sial – tapi memang sudah sepantasnya terjadi pada orang yang semalas kau! Salahmu sendiri, kau terlihat malas! Sekarang, rasakan sendiri akibatnya – kau telah menghukum dirimu sendiri. BAGUS!” (hlm. 92)

Ada lagi kisah Jinky, berjudul Gara-gara Jinky. Ia merasakan sebuah keajaiban berkat membantu sesamanya. Saat itu Jinky membantu bu Tip Tap untuk mencangkulkan kebunnya, hingga kemudian tanaman itu tumbuh subur dan menjadi makanan lebah. Lalu dihasilkanlah madu dari kebun itu, hingga kemudian muncullah keajaiban berikutnya, Jinky mendapatkan hadiah karena menemukan perhiasan ibu kaya.

Ternyata, kebaikan yang dilakukan Jinky berputar-putar di sekelilingnya hingga kembali kepadanya dalam bentuk kebaikan lagi. Jadi, kebaikan akan melahirkan kebaikan pula. Jinky merasa beruntung, padahal itu bukan keberuntungan tapi kebaikan yang dihasilkan dari panen kebaikan sebelumnya.

Buku Enid Blyton ini meski ditujukan untuk anak-anak, namun kisahnya tidak membosankan. Banyak kejadian yang membuat mata saya kembali terbuka untuk melihat kekurangan diri, ikut berkaca dari kisah para tokoh di buku Anak dalam Cermin ini. Karena rasanya seperti disentil oleh para tokohnya sehingga mau mengakui bahwa ya, ada satu dua sifat jelek yang dimiliki yang mirip seperti si tokoh di buku ini. Saya jadi ingat cerita pak Malas. 

Kebayang ga sih kalau hanya karena malas lihat paket eh ternyata rezekinya hampir saja hilang. Ya, hanya karena malas saja. Bisa sefatal itu akibatnya. Yang bikin nyesek itu pas lihat ekspresi pak Malas yang menganggap dirinya sial. Ya, kamu ga sial kok, cuma malas aja. Wehehe. Jadi kurangilah malasnya itu, biar bisa panen kebaikan.

Nah, berminat membacanya? Kisah manakah yang menjadi favoritmu di buku Anak Dalam Cermin? Share dong di komentar. ;)

[Resensi Buku] Gadis Kaya yang Sombong by Enid Blyton

$
0
0


Judul buku : Gadis Kaya yang Sombong
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan ketujuh belas, Agustus 2018
Tebal : 192 hlm.
ISBN : 978-602-03-3018-1
Rating : 4/5 bintang


Resensi Buku :

Dalam kumcer berjudul Gadis Kaya yang Sombong karya Enid Blyton ini, ada 8 judul cerita anak yang menarik untuk dibaca. Antara lain :  binatang-binatang yang terlantar, Si Tubuh Besar, Gadis Kaya yang Sombong, Dasar Bodoh, Connie yang Sembrono, Mari Kita Teruskan dan Dua Anak Kasar.

Dalam cerita pendek berjudul Gadis Kaya yang Sombong, ada Kitty si anak kaya, dan Janet si anak miskin. Kitty sangat senang memamerkan barang yang ia miliki. Padahal ia sudah diberitahu oleh ibunya agar tidak perlu memamerkan baju terbaiknya, karena hanya akan membuat Janet sedih. Namun anjuran itu ia hiraukan.

Kitty pun memamerkan seluruh barang-barang yang ia kenakan pada Janet yang mengenakan pakaian lusuhnya. Mulai dari baju yang indah, mantel yang lembut, kalung, juga sepatu. Hingga kemudian terdengar suara ayahnya yang memanggil Kitty. Ayahnya kecewa dengan sikap Kitty yang sangat tidak terpuji.


Karena malu, ayah Kitty memberi Kitty hukuman agar anaknya tidak melakukan perbuatan memalukan itu lagi. Ia pun membuat hukuman yaitu menyuruh kedua anak itu bertukar pakaian. Kitty mengenakan pakaian Janet yang jelek dan lusuh, dan Janet mengenakan pakaian yang indah dan juga kalung yang mewah.

Ayah Kitty berkata,

"Kenakanlah semua pakaian Kitty, Janet. Semuanya itu boleh kauambil dan kaubawa pulang untuk seterusnya. Ya, begitu. Bawa saja semuanya--kalungnya juga. Dan kau, Kitty-- pakai olehmu pakaian Janet. Ayah malu sekali akan kelakukanmu. Ayah menyesal punya anak seperti kau. Ayah takkan membelikanmu pakaian baru lagi sampai kau benar-benar tahu bersikap rendah hati dan berbudi baik." (hlm. 73)

"Pakaian yang bagus tidak bisa membuat orang menjadi baik. Hanya orang-orang yang baiklah yang pantas mengenakannya. Karena itu, ubah sikapmu. Ayah baru mau membelikan baju lagi kalau kau sudah jadi anak yang baik." (Hlm. 74)

Di dalam cerita Connie yang sembrono, ada kisah Connie yang sangat ceroboh. Ia selalu menghilangkan barang-barang milknya maupun milik orang lain yang dipinjamnya.

Suatu hari ia dimarahi oleh ayah karena ia menghilangkan lagi jas hujan. Padahal ayahnya ingin membeli buku untuk dirinya sendiri namun diurungkan karena Connie lebih membutuhkan uang tersebut untuk membeli jas hujan. Ayah marah dan itu membuat Connie sedih. Ia ingin menghilangkan sikap buruknya selama ini yang sangat sembrono terhadap barang-barang miliknya.

Suatu hari ada seorang kurcaci yang menawari Connie ramuan agar ia sembuh dari penyakit sembrononya. Ia pun percaya saja dengan ramuan itu.  Hingga suatu hari, Connie mengalami kejadian aneh. Ia dikejar-kejar oleh barang-barang miliknya yang telah hilang selama 7 tahun ini.



Bayangkan seberapa banyak barang-barang tersebut. Connie ketakutan lalu meminta kurcaci itu untuk menghilangkan barang-barang yang mengejarnya itu. Tak disangka, di sanalah terjadi keajaiban. Semua barangnya menghilang seketika. Saat ia menceritakan pada ibu tentang kisah barang-barang yang mengejarnya dan kurcaci yang membantunya, ibu tak percaya. Namun Connie tetap yakin bahwa itu nyata.

"Seandainya pengalamanmu tadi itu sungguh-sungguh terjadi, Ibu yakin kau takkan menghilangkan lagi barang-barangmu. Kau pasti akan mau berhati-hati." (hlm. 135)

Dalam kisah berjudul Mari Kita Teruskan, ada kisah ibu Susan yang senang menolong orang lain. Jika ia ditanya apa balasan dari bantuannya, ia selalu menjawab.

"Oh, jangan pikirkan hal itu. Teruskan saja kebaikan yang kauterima itu kepada orang lain." (hlm. 137)

"Ibu tak menginginkan orang membayar budi baik Ibu, Susan --- ibu lebih senang kalau orang yang menerima kebaikan ibu mau berbuat baik kepada orang yang lain. Itu artinya meneruskan kebaikan!" (Hlm. 138)

"Oh begitu. Alangkah manisnya! Kita berbuat baik kepada seseorang, lalu menyuruhnya melakukan kebaikan unyuk orang yang lain, dan orang lain yang menerima kebaikan orang itu pun kemudian menyuruh orang lain lagi meneruskan kebaikan kepada orang yang lain lagi -- dengan begitu, kebaikan takkan berhenti. Ia akan diteruskan, diteruskan, dan diteruskan lagi." (Hlm. 139)

Enid Blyton membuat kisah kebaikan yang berlipat kebaikan ini terlihat mudah dicerna oleh anak-anak. Bagi seorang anak yang membacanya, ia akan paham bahwa berbuat baik tak perlu menunggu balasan kebaikan dari yang diberi kebaikan tersebut.

Ya... Karena yang terpenting adalah kebaikan itu berulang hingga tidak berhenti di satu orang itu saja, melainkan disebar ke sekelilingnya sehingga lingkungan yang baik pun akan tercipta.

Lain halnya jika kebaikan itu tidak diteruskan, maka kebaikan hanya akan berhenti di titik itu saja. Padahal kebaikan yang berlimpah kebaikan akan membuatmu mendapatkan pahala kebaikan juga.

Jadi, apa kamu mau berbuat baik dan memesankan pada orang yang kau beri kebaikan, "Teruskan kebaikan ini pada orang lain."? (hlm. 162)

Overall, buku kumcer Gadis Kaya yang Sombong ini membuat saya banyak berpikir tentang sikap dan perilaku yang layak dilakukan dan yang tidak.

Tak mudah memang melakukan kebaikan, membiasakan kebaikan harus dimulai dari kecil dan terus menerus harus diulang agar terbiasa. Namun bukan berarti tidak bisa.

Nah, kalau kamu, apa sudah membaca buku kumcer Gadis Kaya yang Sombong karya Enid Blyton ini? Share dong di komentar. 😊

[Resensi Buku] Tiga Permintaan by Enid Blyton

$
0
0

Judul Buku : Tiga Permintaan
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : cetakan keenambelas, Agustus 2018
Tebal : 192 hlm.
ISBN : 978-602-03-3014-3
Rating : 4/5 bintang




Ada 8 cerita pendek di kumcer tiga permintaan karya Enid Blyton ini antara lain berjudul : tiga permintaan, charlie si pembohong, pantas jadi tukang sapu, pak topple dan sebutir telur, masalah sepele, baskom cuci bu cepat, Sally ceroboh dan Tabby Jujur, dan kena batunya.

Di antara ke 8 cerita pendek anak tersebut, ada beberapa yang menarik perhatian saya antara lain cerita tiga permintaan, pak Topple dan sebutir telur, Masalah Sepele, Baskom cuci Bu Cepat, dan Sally Ceroboh dan Tabby Jujur.

Dalam cerita Tiga Permintaan dikisahkan ada dua anak yang senang bertengkar. Mereka berantem sepanjang hari. Suatu hari Elsie dan Bobby menemukan seorang peri kecil. Bobby dan Elsie memaksa sang peri memberikan tiga permintaan agar dikabulkan. Sayangnya, sang peri bilang bahwa percuma jika kedua anak tersebut diberikan 3 permintaan karena mereka bukan anak baik.

"Tiga keinginan kalian akan kukabulkan. Tapi, takkan ada gunanya buat kalian! Anak-anak macam kalian tak tahu apa yang sebaiknya diinginkan!"

Tapi, ternyata tiga permintaan itu justru membuat anak-anak tidak tahu apa yang pantas mereka minta. Bukannya minta sesuatu yang bermanfaat, tapi mereka malah bertengkar hingga permintaan tersebut terpakai begitu saja tanpa guna.

Anak-anak tersasar di sebuah pulau saat bobby menaiki pesawat yang diinginkannya pada permintaan pertama. Lalu, Elsie minta pesawat itu terbang jauh saat ia mengucapkan permintaan kedua yang tidak berguna.

"Gara-gara kau! Gara-gara kaulah kita berada di sini! Kita tak bisa tinggal di sini. Tak ada yang bisa dimakan. Bisa-bisa kita mati kelaparan. Kita harus pulang."

"Rupanya, terpaksa kita menggunakan kesempatan terakhir untuk minta diterbangkan pulang. Sayang, kesempatan begini bagus tersia-sia begitu saja! Pesawat Terbang, kami ingin kau membawa kami pulang."

Peri kecil tertawa saat melihat mereka berdua kembali ke tempat semula.

"Apa kataku tadi? Sudah kubilang, bahwa mengabulkan permintaan kalian takkan ada gunanya. Ternyata benar, kan? Orang yang bertengkar tak bisa berpikir jernih. Akibatnya, mereka melakukan hal-hal bodoh. Itulah yang telah kalian lakukan!"

Ya, Enid Blyton ingin memberitahu pada anak-anak bahwa bertengkar tidak baik, karena pikiran jernih tidak dimiliki oleh orang yang sedang marah. Itu sebabnya, sebaiknya anak-anak belajar bersikap bijaksana agar keputusan yang diambil saat marah tidak merugikan orang lain. Lebih baik diam dulu agar pikiran jernih dan hati tenang.

Ada lagi cerita Pak Topple dan Sebutir Telur. Pak Topple ingin membuat kue untuk bibinya, namun telur yang ia miliki busuk. Maka ia pun menghubungi tetangga rumahnya, pak Plod Polisi untuk meminta telur miliknya, sebutir saja. Pak Plod membolehkan ia mengambilnya sendiri. Saat itu Pak Plod Polisi sedang ada tugas kerja di persimpangan jalan. Jadi rumahnya kosong.

Namun tak disangka justru hal ini menjadi pemicu kesalah pahaman yang terjadi di kotanya. Beredar kabar bahwa pak Topple telah mencuri sebutir telur dari kandang ayam pak Plod Polisi.

Dimulai dari gunjingan Nyonya suka berbisik, merembet ke Tuan Suka Bicara, berlanjut ke perbincangan dengan Nona Sederhana, Ibu Pendengar, lalu Tuan Suka Ikut Campur.

Semua orang tersebut menuduh pak Topple telah mencuri sebutir telur. Hingga mereka pun mengadukannya pada pak Plod Polisi yang sedang bekerja.

Pak Plod Polisi mencatat saksi dan bukti hingga kemudian terbuktilah bahwa hal itu tidaklah benar. Itu hanya kecurigaan yang tidak beralasan dan tuduhan tanpa bukti yang terjadi hanya karena gunjingan dari mulut ke mulut.

"Aku menyesal mengatakan begitu, tetapi yang mula-mula mengatakan adalah Nyonya Suka Berbisik dan aku percaya begitu saja."(hlm. 96)

Pak Plod Polisi marah lalu berkata,
"Jangan cari alasan. Kalian semualah yang seharusnya dimasukkan penjara, bukan Pak Topple! Mengapa Anda berani-berani mengatakan seseorang pencuri kalau Anda tak tahu pasti apakah ia benar-benar pencuri atau bukan, Nyonya Suka Berbisik? Begitu juga Anda, Tuan Suka Bicara, dan semuanya yang berani mengulang cerita bohong ini! Mengapa Anda berani menceritakan kepada orang lain kalau Anda sendiri tak tahu pasti kebenarannya. Kalau kejadian seperti ini sampai terulang lagi, kalian takkan kumaafkan! Nah, sekarang pergilah kalian dan katakan kepada siapa saja yang kalian temui bahwa kalian telah berbuat salah, dan bahwa kalian malu atas perbuatan kalian itu. Pergi! Kalau tidak, kumasukkan kalian ke penjara!" (Hlm. 99)

"Aku tak suka kalau orang menjelekkan nama orang lain. Itu namanya perbuatan yang sangat tercela-- sama tercelanya dengan mencuri!" (Hlm. 100)

Enid Blyton ingin mengajarkan bahwa lewat tokoh Pak Plod Polisi yang tak suka melihat orang mencemarkan nama baik orang lain, pembaca jadi bisa belajar bahwa menceritakan kisah yang buruk tentang orang lain jika tidak ada barang bukti dan tidak melihatnya sendiri itu artinya kita menuduh seseorang melakukan kejahatan yang tidak diperbuatnya.

Hal ini tentu akan merugikan orang lain. Itu sebabnya sebaiknya kita hanya menceritakan apa yang kita yakini kebenarannya dan melihatnya sendiri. Jadi tidak asal menuduh saja.

Ada lagi cerita berjudul masalah sepele. Pada suatu hari, Betty diminta oleh ibunya untuk memperbaiki kancing sepatunya yang terlepas. Namun sudah tiga kali diperingatkan, Betty selalu bilang nanti saja. Hingga ibu pun marah lalu memperingatkannya,

"Betty, hal-hal yang sepele seringkali sama pentingnya dengan hal-hal yang nampaknya besar. Sudah berkali-kali hal itu ibu katakan. Kalau mengerjakan yang sepele saja tak mau, bagaimana mungkin kau bisa mengerjakan yang besar? Ayo, pasanglah itu sekarang juga."

Namun Betty lupa dan tergoda untuk menerima ajakan bermain bersama temannya. Hingga di depan toko mainan, Betty bertemu dengan anak anjing yang mengajaknya bermain.

Betty mengira anjing itu akan menggigitnya, hingga kemudian ia berlari ketakutan. Lalu, sepatunya terlepas dan terlempar mengenai kuda yang membawa kereta susu. Lalu, terjadilah hal yang tak pernah Betty bayangkan.



Insiden beruntun terjadi karena hal sepele yaitu tali sepatu yang lupa diperbaiki. Karena sepatu itu terlepas dan mengenai kuda penarik kereta susu, kuda itu menabrak kuda penarik kereta lainnya, lalu menabrak mobil hingga mobil berisi orang tersebut jatuh ke sungai.

Syukurlah orang yang ada di mobil bisa diselamatkan. Namun, Betty merinding mengingat kejadian tragedi itu terjadi karena kecerobohannya yang menganggap bahwa mengaitkan sepatu adalah hal sepele yang bisa dilakukan nanti saja. Karena insiden itu, Betty berjanji pada ibu untuk tidak menyepelekan hal apapun.

"Ibu, aku sedih sekali. Semua itu cuma gara-gara kancing sepatu. Tak kusangka hal sepele bisa berakibat begitu besar." (hlm. 122)

"Memang, Betty. Orang tak pernah menyangka bahwa hal sepele bisa berakibat besar. Ya, bahkan hal yang sepele seperti kancing sepatu bisa mengakibatkan malapetaka. Itulah sebabnya kita harus selalu berhati-hati dalam menghadapi masalah-masalah yang besar maupun yang kelihatannya sepele saja." (Hlm. 122)

Dalam kisah lain ada kisah tentang  Sally ceroboh dan Tabby Jujur. Keduanya memiliki karakter yang berbeda saat membersihkan rumah.

Sally ceroboh diminta oleh Nenek Suka Pergi untuk membersihkan rumahnya. Namun Nenek Suka Pergi tahu bahwa Sally tidak gesit dan cekatan membersihkan rumah, sehingga ia pun menggunakan satu cara yang unik. Ia meminta Sally membersihkan rumah dengan baik selama dua hari lalu ia pun berkata bahwa uang upahnya sudah disiapkan.

Namun, Sally yang tidak gesit saat membersihkan rumah, hanya membersihkan sekadarnya saja. Sampah tidak dibuang, kasur tidak dibalik, debu masih menempel di vas bunga, dll. Hingga Sally pun marah pada Nenek Suka Pergi karena mengira ia tidak meninggalkan upahnya.


Berbeda dengan Tabby Jujur, ia sangat teliti membersihkan seluruh ruangan rumah Nenek Suka Pergi. Hingga kemudian ia menemukan banyak uang pencee tersebar di seluruh penjuru rumah yang ia bersihkan. Sangat berbeda dengan yang dialami Sally, kan?

Ternyata Nenek Suka Pergi menggunakan trik jitu agar hanya orang yang bersungguh-sungguh dan teliti dalam membersihkan rumahnya selama dua harilah yang akan mendapatkan upahnya. Jika tidak, orang itu takkan menemukan uang tersebut di mana pun. Karena letaknya tersembunyi. Ini menyentil saya karena kadang bersihin ruangan suka ga teliti. Hahaha. Duh, malu euy sama cerita anak ini. 😅

Seperti kata Nenek Suka Pergi.

"Aku memang meninggalkan uang untukmu. Anehnya, uang itu kudapati tertumpuk rapi  di atas perapian ketika aku pulang. Jadi, pasti ada seseorang yang menemukannya."

"Aku menemukannya, Nek. Sebagian kutemukan di bawah keset ketika aku hendak mengibaskannya, sebagian lagi di bawah kasur ketika aku hendak membalik kasur, dan sebagian lagu di bawah kaki meja, di bawah ember tempat sampah, dan ---" (hlm. 167)

"Benar. Jadi kaulah yang menemukannya, Tabby. Kau berhak mengambil uang itu. Datanglah ke rumahku mengambilnya. Bila Sally memang berhak mendapatkannya, ia tentu audah mendapatkan uang itu. Dalam hal ini ia terlalu malas. Kemalasan tak pantas dibayar. Tidak malukah kau, Sally?" (Hlm. 169)

Ada 4 kisah anak lainnya dalam buku ini, namun menurut saya 4 cerita tadi sangat berkesan bagi saya karena menyentil perbuatan yang tidak baik. Namun dengan sangat halus mengingatkan bahwa anak-anak bisa belajar dari kisah ini agar menjadi orang yang lebih baik lagi. Lebih teliti, lebih sabar, lebih mudah untuk berprasangka baik pada orang lain, lebih sungguh-sungguh dalam melakukan segala hal baik yang kecil maupun besar.

Enid Blyton tahu cara membuat pembaca seperti saya, bahkan meskipun saya sudah dewasa ketika membaca buku ini, namun mampu membangkitkan rasa malu dan berjanji untuk tidak melakukan hal yang serupa dengan kisah tersebut.

Overall, 4 bintang untuk buku kumcer Tiga Permintaan karya Enid Blyton ini. Nah, kamu sudah membacanya? Share dong kesanmu di komentar. 😊

Book Haul November 2018

$
0
0

Halo man teman. Gimana kabarnya? Semoga selalu sehat ya. Anyway, aku mau share tentang judul buku buat Book haulku bulan November 2018 ini.
Awalnya aku mau libur beli buku dulu sampe akhir tahun karena masih ada tumpukan buku yang belum selesai dibaca. Tapi ternyata pas iseng ngecek Google Play  Book, ngepas banget lagi ada promo dong dari Google. Hehe.


Jadi man-teman.... saat ini kalau kamu cek akun google play bookmu, kamu bisa lihat ada penawaran menarik. Aku dapet kredit senilai 25 rb yang bisa dipakai buat beli ebook dengan harga minimal 25 rb. Jadi kalo mau pake kodenya harus beli buku yang harganya di atas 25 rb yes. Biar bisa kepake.

Nah, aku ngecek dulu apa ada sisa saldo, ternyata ada. Haha. Alhamdulillah.

Dulu tuh beberapa bulan yang lalu, aku emang sempet beli ebook yang bayarnya pake saldo google play. Ealaah, masih ada sisa saldonya. Sekitar 4-6 rb gitu di dua akun gmail yang kupakai. Jadi deh aku cekin satu per satu email mana aja yang dapet penawaran promo ini. Karena nggak semua email dapet ya.


Eh, beneran ada 4 email gmail yang dapet promo ini. Wkwk. Jadi deh kalap belanja ebook bulan ini. Gpp deh beli buku, bayar pakai pulsa cuma 15 rebuan buat 3 buku, yang 2 buku lainnya bayar pakai sisa saldo google play book. Jadi 15 rebu dapet 5 buku. Alhamdulillah. Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

Untuk detail info promonya kamu bisa cek di akun google play book kamu ya. Kamu download aplikasinya dulu, login pake akun gmail, klik claim kredit yang dikasih google, pilih ebook yang mau dibeli. Baru deh check out dengan klik jenis pembayaran yang mau dipake.

Sekarang alhamdulillah udah bisa bayar pakai pulsa 3. Kalo dulu sih bayarnya kudu pake pulsa telkomsel yang mana tu pulsa mahal ye kan. Wakakak.


Nah sekarang banyak pilihan pembayaran. Termasuk kalo kamu pengin bayarnya pakai saldo Google Play, kamu tinggal isi di Indomaret atau beli di Go-Bill Gojek.



Trus, aku beli ebook apa aja buat Book Haul November 2018 ini? Ada 5 buku yang aku beli. Aku sesuaikan dengan kebutuhan dan seleraku. Tapi kalo kamu mau beli judul lain tinggal searching aja ya.



Ada beragam pilihan judul buku yang keren-keren. Beli gih, mumpung ada promo. Haha. Jarang-jarang kaaan google baik hati kek gini. Nunggunya bisa berbulan-bulan. Haha. 😜


Oiya, ini judul bukunya ya :

1. Reclaim Your Heart - Yasmin Mohaged
2. Jatuh Hati dengan Montessori - Vidya Dwina Paramita
3. The Danish Way of Parenting
4. Cannery Row - John Steinbeck
5. Free Writing - Hernowo Hasim

Kalo kamu, apa saja judul buku untuk Book Haulmu bulan November ini? Share dong di komentar. Hehe 😊

[Resensi Buku] Muslim Hebat by Abu Umar Abdillah

$
0
0



Judul Buku : Muslim Hebat : Mengubah Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa
Penulis : Abu Umar Abdillah
Penerbit : Penerbit Ar-risalah
Terbit : 2018
Tebal : 305 hlm.
ISBN : 978-602-14183-2-1
Rating : 5 bintang


Resensi Buku :


Menjadi manusia sempurna memang tidak mungkin. Tetapi menjadi manusia yang mampu menjadii rujukan manusia di zamannya dan generasi setelahnya tidaklah mustahil. Bukan untuk keren-kerenan, namun demi teraihnya nilai plus di sisi Allah. Sejarah Islam demikian kaya akan lembaran-lembaran yang mencatat manusia hebat yang menjadi rujukan dalam kebaikan bagi orang-orang setelahnya.

Menjadi muslim itu hebat dan sudah selayaknya seorang muslim memiliki cita-cita yang luhur dan berkeinginan untuk mendapatkan derajat yang tinggi dalam ilmu dan takwa. Benar, karena seseorang akan bergerak, berkarya, dan beraktivitas  sesuai dengan target yang hendak diraihnya. Tak ada alasan untuk pesimis, karena sarana yang telah Allah berikan kepada kita, sama dengan apa yang telah dikaruniakan kepada para ulama kita. Potensi yang kita punya, sama dengan potensi yang mereka punya. Dan kita memulai dari start yang sama dengan mereka.

Imam Syafii tidak lahir dalam keadaan telah hafal Juz Amma. Imam Ahmad tidak pula lahir dalam keadaan hafal hadits Arba’in. Mereka lahir dalam keadaan tidak tahu apa-apa, sebagaimana juga kita. Lalu Allah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati, kita pun diberi oleh-Nya. Lalu mereka menyukuri nikmat tersebut, menjaganya, memanfaatkan sebagaimana mestinya, hingga mereka menjadi muslim Hebat.

Dari sini kita akan berusaha mengubah pribadi biasa menjadi luar biasa.

Ada 6 bagian dalam buku ini yaitu : potensi dan cita-cita, kendala diri, bekal diri, karakter, prestasi, pengusir penat.

Dalam bab pertama yaitu membahas potensi dan cita-cita, penulis membahas tentang kedudukan para pencari ilmu di mata Allah. Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu disebabkan ilmu yang mereka miliki dan amalkan.

“Sejarah mencatat, kesungguhan semangat dan tingginya cita-cita telah mengangkat derajat orang-orang biasa menjadi istimewa. Bahkan menobatkan para budak dan rakyat jelata menjadi lebih mulia dari para raja.” (hlm. 13)

Dalam hal bersegera untuk mencari ilmu, orang boleh iri dengan orang-orang semacam ini. Karena membuat kita ikut tergerak untuk menjadi lebih baik dan lebih banyak mencari ilmu seperti mereka. Seperti dalam hadits:

“Tidak ada iri kecuali terhadap dua orang : orang yang dikaruniai harta oleh Allah lalu dia belanjakan di jalan kebenaran dan seseorang yang diberi hikmah (ilmu) oleh Allah sedangkan ia mengamalkan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam sejarah Islam, kita mengenal mana Imam Ahmad bin Hambal. Beliau mampu menghafal satu juta hadits seperti yang diutarakan ar-Raazi. Padahal, pada zaman beliau, hadits-hadits yang dibukukan masih terbilang langka. Referensi yang menghafalnya rata-rata masih disimpan ‘fish shudur’ (dihafal para muhaditsin), sehingga para pemburu hadits harus mendatangi langsung orang-orang yang menghafal hadits. Pun begitu, beliau mampu menghafal hadits sebanyak itu.

“Cita-cita besar akan membuahkan karya besar, meskipun minim sarana penunjang. Ibnul Qayyim yang hidup di awal abad 8 hijriyah pernah membaca tidak kurang dari 20.000 jilid. Padahal adakah  hari itu mesin photo copy atau mesin cetak seperti sekarang ini? Bagaimana beliau mendapatkan bukunya? Siapapun yang bermujahadah di jalan Allah, niscaya Allah akan menunjukkan jalannya. (hlm. 24)

Begitu pula dengan para sahabat yang bercita-cita besar. Mereka saling mengungkapkan cita-cita mereka sehingga saling mengaminkan doa sahabatnya.

“Antara cita-cita dan angan-angan itu berbeda. Barangsiapa yang tidak mengolah tanah tidka menaburinya dengan benih, namun dia menunggu datangnya panen, maka dia hanyalah penganda yang terpedaya dan bukan orang yang bercita-cita. Karena orang yang bercita-cita itu adalah orang yang mengolah tanah, menaburinya dengan benih, mengairinya dengan air dan melakukan sebab-sebab yang logis untuk ikhtiar, lalu selebihnya dia berharap kepada Allah agar menghindarkan dari segala hama dan memberikan karunia panen raya.” (hlm. 34) 
“Cita-cita hanyalah milik orang yang beriman saja. Setinggi apapun target yang hendak diraih oleh orang kafir, meski akhirnya mereka berhasil menggapainya, sebenarnya dari sejak semula, keinginan mereka hanyalah angan-angan semata.” (hlm. 35)

Kita juga wajib memaksimalkan potensi diri, lalu menyumbangkan kontribusi secara nyata. Karena, setiap jiwa, seperti kara Rasulullah, ibarat barang tambang yang memiliki unsur potensi sendiri-sendiri.

Misalnya Syaikh Hasan Al Banna yang lebih potensial dengan mendidik kader dibanding menulis buku. Karena ia ingin mencetak manusia secara langsung lewat sikap dan perilaku yang dilakukan olehnya. Berbeda dengan Ibnu Khaldun yang setelah gagal menjadi politisi, ia berfokus menulis buku mengenai ketatanegaraan yang sangat terkenal berjudul Al Muqadimah. Karya ini paling mashyur dalam bidang tata negara dan konsep pemerintahan.  (hlm. 53)

Tahukah kamu bahwa setiap sahabat yang hidup di zaman Rasulullah dan para ulama yang lahir setelah zaman tersebut telah menghabiskan banyak waktu, tenaga, biaya, dan tak sedikit pula yang harus berkorban untuk memburu ilmu dari kota ke kota lain menempuh jarak yang jauh. Mereka tidak kenal lelah untuk mencari ilmu karena paham bahwa kedudukan para pencari ilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Mereka juga melalui proses yang panjang untuk memperoleh ilmu.

Al Bukhari yang terkenal dengan hafalannya juga sangat bersungguh-sungguh berproses dalam mencari ilmu. Ia memberi resep agar hafalannya kuat yaitu, “dengan mengulang membaca buku.”

“Ada yang lebih mudah menghafal dengan cara mengulang-ulang membaca, ada yang lebih mudah jika degan mendengar, dan ada lagi yang merasa lebih cepat ‘nyantol’ jika disertai dengan menulis sesuatu yang hendak dihafal.” (hlm. 72)

Imam Syafi’i juga pernah mengalami masa-masa sulit menjaga hafalannya. Lalu ia mengadukan pada  gurunya.

“Aku mengadu kepada Waki’ akan buruknya hafalanku. Iapun menunjukkan kepadaku untuk meninggalkan maksiat. Karena ilmu adalah cahaya, sedang cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat.” (hlm. 73)

Imam Malik takjub akan kecerdasan dan kekuatan hafalan Imam Syafi’i.

“Sesungguhnya aku melihat Allah telah memancarkan cahaya (ilmu) di hatimu, maka jangan padamkan ia dengan gelapnya maksiat.” (hlm. 73)

Bagaimana jika ada orang yang ‘rajin’ bermaksiat, tapi ternyata memiliki banyak ilmu dan hafalan?

“Wallahua’lam, bisa jadi, ilmu yang dimiliki itu ilmu ghairu  nafi’, ilmu yang tidak bermanfaat. Mungkin secara dzatnya bukan ilmu yang bermanfaat, atau sebenarnya yang dimiliki adalah ilmu yang bermanfaat, hanya saja pemiliki ilmu tidak mengambil manfaat dari ilmunya, sehingga dikatakan ilmu ghairu nafi’, ilmu yang tidak bermanfaat.” (hlm. 109)

Di bab berikutnya ada bahasan tentang hambatan. Ketika ada hambatan di jalan, rintangan yang menghalangi cita-cita mulia bahkan musibah yang datang tiba-tiba itu hanyalah ujian yang justru akan menguatkan kita. Allah telah mengukur kemampuan kita sebelum membebani kita.

Salah satu kunci sukses adalah fokus pada tujuan dan berusaha setia serta komitmen terhadap apa yang telah direncanakan. Jika kita fokus pada cita-cita untuk meraih surga yang dirindukan yang akan diberikan oleh Allah bagi hamba pilihannya, maka tidaklah patut kita berleha-leha karena surga harus didapatkan dengan penuh perjuangan. Nah, jika ingin beribadah di malam hari, maka harus ada persiapan sebelumnya yaitu di siang hari dengan tidur sejenak sekitar 20 menit untuk memulihkan tenaga.

“Ketika Hasan Al Bashri melihat orang-orang di pasar tak ada satupun yang menyempatkan tidur siang, beliau mengatakan, “Saya mengira, malam mereka adalah malam yang buruk’, yakni tidak melalui malamnya dengan amal shalih, karena tiadanya persiapan berupa tidur di siang hari.” (hlm. 141)

Untuk mendapatkan ilmu, kita harus mencarinya dan mengikatnya dengan menulis, karena seperti yang dipesankan oleh Imam Syafi’i,

“Ilmu adalah buruan, sedangkan catatan laksana tali pengikat. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Adalah tindakan bodoh jika kamu menangkap merpati lalu kamu membiarkan ia terlepas bersama kawanannya.” (hlm. 158) 
Jika ilmu syari diibaratkan hujan, maka kita manusia adalah tanahnya. Mari kita renungkan, tipe tanah yang mana kita ini? Untuk meraih sesuatu yang besar harus memulai dari yang kecil, lalu secara bertahap meningkatkan pengetahuan dan keahliannya secara kontinu. (251) 
Betapa pentingnya amal, hingga ulama belum menyematkan gelar ‘alim’ kepada seseorang yang meskipun sudah memiliki banyak ilmu tapi belum mengamalkan ilmunya. Syair mereka adalah “Innamal ‘aalim man ‘amila bimaa ‘amila.”, orang alim itu hanyalah orang yang sudah mengamalkan ilmu yang diketahuinya. (hlm. 266)

Allah akan mengangkat derajat para ulama melebihi yang lain. Mereka adalah pewaris Nabi, dan tak ada warisan yang lebih berharga dariada warisan para Anbiya’ Nabi shallallahu alaihi wasalam menggambarkan keutamaan mereka.

“Dan sesungguhnya keutamaan ulama dibanding ahli ibadah seperti keutamaan bulan saat purnama di atas bintang-bintang.” (HR. Abu Dawud.)

Mengapa diumpamakan seperti cahaya bulan saat purnama? Karena keutamaan ahli ibadah untuk dirinya sendiri sedangkan para ulama mampu memberikan ilmunya untuk orang lain.

Nilai ibadah para ulama sebanyak ibadah semua orang yang mendapatkan manfaat dari ilmunya, ditambah ibadahnya sendiri. Karena orang yang menunjukkan pada kebaikan, ia mendapat pahala orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala orang yang melakukannya. (hlm. 281)

Awal membeli buku Muslim Hebat ini hanya karena penasaran saja, jadi saya tak punya ekspektasi apapun dengan buku tersebut. Namun, seperti di labelnya yang menyebutkan buku ini adalah buku best seller, saya pun mengamini, ternyata anggapan awal saya salah. Buku ini bagus sekali bahkan meskipun ada buku-buku motivasi islam lainnya, namun dari buku Muslim Hebat ini kita bisa belajar bagaimana para sahabat nabi dan ulama terdahulu berusaha untuk mencari ilmu, karena ilmu syari adalah warisan para nabi, maka barangsiapa yang mencarinya dengan sungguh-sungguh ia akan beruntung.

Di buku Muslim Hebat ini penulis banyak mengisahkan tentang kisah para sahabat dan tabiin bagaimana mereka berusaha susah payah dan bagaimana karakter mereka terbentuk lewat ilmu yang dimiliki. Juga kebiasaan mereka yang membutuhkan fokus tingkat tinggi untuk mencari ilmu, dengan menempuh jalan kaki menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya yang tak sedikit. Bahkan meskipun harus dilalui dengan jarak tempuh yang jauh mereka rela karena tahu keutamaan orang berilmu dibanding yang tidak.

Ilmu tidak akan diperoleh dengan berleha-leha, oleh karenanya tabiat ilmu adalah dengan mendatangi sumber ilmu. Dengan bersungguh-sungguh meniatkan apapun ilmu yang kita peroleh demi kebaikan kita. Lalu mencatat, mengamalkan, dan mengajarkannya. Jadi tidak hanya berhenti di titik sudah mendapatkan ilmu, namun harus juga dengan amal dan menyebarkannya kembali. Sehingga kebaikan tersebut akan meluas ke seluruh penjuru negeri.

Nah, menurut saya buku ini sangat bagus mengulas kisahnya, karena saya belum pernah membaca kisah-kisah perjuangan para sahabat dan ulama terdahulu untuk mencari ilmu. Overall, 5 bintang dari saya untuk buku ini. Nah, selamat membaca ya! ;)


Book Haul Desember 2018

$
0
0
Udah lama mau posting book haul Desember 2018 ini. Berhubung saya lagi selo, saya bikin deh listnya ya. Barangkali ada teman yang minat beli buku ini juga.

Book haul Desember 2018 ini saya nggak banyak beli buku seperti bulan-bulan sebelumnya. Dikarenakan nggak minat juga beli. Hehe.


List book haul 2018 :  


1. Langganan 1 bulan Gramedia Digital (berakhir tgl 29 Desember 2018)


nah, yang ini mau saya perpanjang lagi, tapi ternyata sekarang nggak bisa beli ebook pakai transfer bank atau potong pulsa via google play. Huhu. Sekarang cuma ada pembayaran via credit card. Hiks. Jadi saya kayaknya nggak perpanjang langganan gramedia digital dulu deh tahun depan.


2. Majalah Bobo versi ebook 


Bayar cuma setengah harga. Potong pulsa 7500 rupiah. Ini beli majalah via gramedia digital ya. Sayangnya pas mau beli lagi harus pakai credit card. Hmmm...



3. Strawberry Generation


Saya lupa ini harganya berapa. Beli karena harganya pas murah. Dan bayar via pulsa. Berhubung pulsa waktu itu emang lagi banyak, hehe.




Nah, buku strawberry generation ini karya pak Rhenald Khasali. Saat liat di toko buku udah pengin beli buku fisiknya, sayang harganya di atas 50 rb. Jd budget saya alihkan buat beli ebooknya aja. Toh sama aja baca buku kan? 😛

4. Manage Your Day to Day 


Belinya random, saya pun ga tahu penulisnya siapa. Haha. Beli karena buku ini saya cari di kategori pengembangan diri di google play book. Ternyata emang bagus lho. Ga sia-sialah beli bukunya. Wkwk.



Buku ini menceritakan gimana pengaruh pekerjaan yang kita lakukan day to day bisa membawa perubahan signifikan bagi produktifitas kita. Saya belum kelar bacanya. Nanti deh kalau udah kelar kureview ya. Insya Allah. 😊

5. Ikigai 


Ikigai ini buku yang lagi banyak dibahas selain goodbye things. Ya, kalau yang lainnya harus beli buku fisik, saya lebih milih ebook aja. Yang penting tahu isinya.



Nah, ikigai berkisah tentang bagaimana pengaruh passion dalam kehidupan orang jepang. Buku ini diterbitkan oleh penerbit noura, tapi diterjemahkan dari versi englishnya. Jadi lebih gampang sih. Ga perlu buka versi jepangnya langsung. Hehe.




Nah, apalagi yang saya beli?

6. Komik detektif conan nomor 55, 56, dan 57


Harga komik detektif conan  per satuannya tu 25 rb ya, gaes. Kalau totalnya 75 rb, saya bayar via gopay dan kartu gramedia value, ada potongan jadi totalnya saya bayar hanya 47500 saja. Soalnya dapet cashback 20 rb. Wekeke. Alhamdulillah ya.




Nah, udah itu aja sih laporannya. Saya bikin catatan book haul desember 2018 ini biar ingat buku apa aja yang udah saya beli dan saya baca.

Kadang buku yang saya beli bulan ini baru dibaca bulan berikutnya. Jadi ya harap maklum aja kalau reviewnya telat. Hehe.



Yang penting sih kalau saya beli buku pasti pas promo. Hahaha. Kalau nggak promo ya dipending aja dulu sampai ada promo. Eaaa. Soalnya mending gitu ya,daripada beli buku pas harganya lagi mahal. Dapetnya dikit aja. Huhu. Jadi tiap beli buku buat book haul, saya targetin dapet sekian buku dengan budget sekian ratus ribu.

Nah, itu aja dariku yaaa.

See you next book haul tahun 2019 ya! Salam 10 ribu buku! 😘

Resensi Buku Hanya 2 Menit by Ippho Santosa

$
0
0


Resensi buku Hanya 2 Menit - Ippho Santosa

Judul Buku : Hanya 2 Menit
Penulis : Ippho Santosa
Penerbit : Elex Media Komputindo
Terbit : 2012
Tebal : 110 hlm.
ISBN : 9786020019901

Rating : 4/5 bintang


Tuliskan 3 impian untuk 1 tahun ke depan dengan sangat jelas.

"Jika anda tidak mampu menuliskan dengan sangat jelas, berarti anda tidak serius dengan impian anda."



Keyakinan dan pemahaman itu adalah kunci untuk melihat potensi kekayaan kita.

Jika kita bercita-cita kaya, maka kita percaya pada kekayaan Allah. Jika kita bermimpi besar, artinya kaya percaya kebesaran Allah. Jika kita hanya menginginkan yang remeh temeh, berarti kita meremehkan kemampuan Allah. (Hlm. 15)

Dalam hidup, ada rumus ABCD. Yaitu Allah (A), birth/ kelahiran (B), choice/pilihan(C), dan death/kematian (D). Artinya dalam hidup kita akan selalu ada pilihan yang bisa kita pilih, srlama kita belum meninggal. Jadi pilihan kitalah yang akan menentukan jalan takdir kita.

Allah yang berkehendak, maka mudah bagi Allah untuk berkata kun.

"Kekayaan adalah alat bantu yang memudahkan anda dan keluarga anda untuk lebih bahagia. Kekayaan juga tidak otomatis membuat anda lebih mulia.  Namun kekayaan dapat membantu anda memuliakan keluarga, sesama dan agama." (Hlm. 17)

"Uang dapat menjadi akar kebaikan. Tergantung di tangan siapa. Tidak ada yang salah dengan kekayaan. Asalkan anda dapat mempertanggungjawabkan dari mana dan kemana kekayaan itu." (Hlm. 19)



Nabi pun pernah berdoa,

" Ya Allah, masukkan aku dalam golongan orang yang sedikit."

Golongan orang yang sedikit itu siapa? Golongan orang yang berakal, berpikir, mengetahui ilmu, rajin bersyukur, dan kaya. Mayoritas orang menganggap bahwa kekayaan itu bermasalah. Padahal tergantung bagaimana persepsi kita tentang hal itu.

Ali bin Abi Thalib bukanlah orang miskin. Ia termasuk orang berada, namun dalam kehidupan sehari-hari hidupnya sederhana sekali. Tak jarang makanan yang ia miliki, ia berikan pada orang miskin. Ia dijuluki abu masakin (bapaknya orang-orang miskin) bukan karena ia miskin, namun ia mengayomi orang-orang miskin.

Dalam literatur yang disebutkan di buku Hanya 2 menit ini, pak Ippho mendetailkan berapa banyak kekayaan yang dimiliki Ali bin Abi Thalib.

Apa saja kekayaan Ali bin Abi Thalib?

1. 7 mata air
2. 6 kebun besar di madinah
3. Benteng, rumah dan lahan yang luas di Khaibar
4. Rumah bertingkat di Mekkah
5. Harta ini ia peroleh dari ghanimah dan gajinya sebagai penasihat khalifah. Yang kemudian seluruh hartanya ia wakafkan.

"Saya baik-baik saja. Saya tidak perlu kaya." Kalimat ini bagaikan jamu tolak kaya. Bayangkan anda tengah sakit, kenapa anda bisa cepat sembuh? Karena anda merasa urgent untuk sembuh. Lha, kenapa sekarang anda tidak sukses-sukses? Tidak kaya-kaya? Mungkin karena anda tidak merasa urgent untuk sukses dan kaya. Percayalah. Proses kekayaan berawal dari pikiran. Bukan tiba-tiba saja kekayaan itu nyelonong masuk ke kantong atau rekening anda. Bukan. Pikiran itulah yang mesti    dibaikkan dan kemudian didahsyatkan. (Hlm. 21)

Dalam buku Hanya 2 Menit ini pak Ippho Santosa banyak membahas tentang bagaimana pengaruh mindset bagi kekayaan kita.

Contohnya : jika kita dihadapkan pada pilihan kaya atau miskin, maka pilihlah menjadi kaya, yang berkah dan berlimpah. Sehingga kekayaan itu bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan.

Ada sebuah paradoks orang kaya, yaitu kebalikan yang sering dianggap ada dalam diri orang kaya.

Misalnya : memiliki impian yang besar, namun dikerjakan mulai dari hal yang kecil dan segera. Orang kaya tahan banting dan pekerja keras, namun mereka luwes dan mudah beradaptasi. Saat berproses menjadi kaya, mereka tetap sederhana dan memelihara amalan ibadah sehingga Allah memudahkan mereka mendapatkan kekayaan yang tak terhingga banyaknya.

Ada yang bilang bahwa kekayaan bisa berasal dari keturunan, tapi Chairul Tanjung membuktikan bahwa ia bisa kaya dari berproses, yang tidak instan. Orang kaya sombong, padahal Utsman bin Affan sebaliknya. Ia kaya dan baik hati.

Abdurrahman bin Auf membuktikan bahwa orang kaya tidak serakah. Ia banyak menyedekahkan hartanya untuk diwakafkan di jalan Allah.

Menyikapi dendam. Ada 3 yang menghanguskan potensi dan menghalangi rezeki kita yaitu dendam, dengki, dan dongkol.

Sukses besar = pembeda abadi x daya ungkit x kekesuaian momentum 

Pembeda abadi adalah personal branding. Jika brandingmu kuat, maka kamu akan dikenal dengan keunikanmu sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa menyamaimu.

Daya ungkit ini bisa saja perusahaan besar, misal gramedia group, jawa pos group, komunitas, dll.

Kesesuaian momentum yaitu adanya momentum yang membuat ledakan besar terjadi dan hasilnya mengagumkan.



Ada lagi daya ungkit lainnya yaitu : spiritualitas ( ikhlas, niat yang baik dan besar, kebersamaan, dhuha, sedekah), uang (properti, bank, emas).

Niat adalah daya ungkit. Ia bagaikan energi yang mengerahkan dan mengarahkan segala-galanya. Maka selalu perbaiki niat kita sebelum melakukan sesuatu.



Rahasia sukses orang jepang ada pada ramah, jujur dan harga diri. Karena harga diri tinggi, mereka malu jika melakukan kesalahan. Mereka akan mengakuinya di hadapan orang lain.

Hanya mereka yang tahan banting dan agresif saja yang layak menjadi entrepreneur. (Hlm. 59)

Midas touch yang ditulis oleh Donald Trump memiliki 5 hal yaitu kekuatan karakter, kekuatan fokus, kekuatan merk, kekuatan hubungan, dan hal-hal kecil namun berdampak besar.

Sengajalah membangun kekayaan, jika tidak anda sengaja menuju kemiskinan. (Hlm. 61)

Ada yang kenal Chairul Tanjung? Dulu ia adalah mahasiswa kedokteran gigi. Saat ini ia menjadi pemilik CT Corp yang memiliki 3 aset utama yaitu keuangan (bank Mega), properti (trans studio, bandung super mall, hotel) dan multimedia (trans tv, trans 7, detik.com)

Ada seorang pengusaha bernama Azim Premji, yang memikiki yayasan Azim Premji. Ia menyekolahkan 1,8 jt anak India dengan gratis.

"Nilai-nilai adalah prioritas yang mendahului segalanya. Dan pastilah bisnis yang sukses akan mengikuti di belakangnya." (Hlm. 72)

Ada dua sahabat nabi yang dikenal dermawan. Yaitu Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan. Mereka memiliki kekayaan yang berlimpah hingga dijanjikan masuk surga lebih dulu.

Abdurrahman bin Auf memiliki jiwa berdagang yang tinggi. Ia dibekali sebidang tanah di samping pasar oleh saudara hijrahnya saat hijrah ke madinah. Lalu dari tanah itu ia mempersilahkan pedagang manapun untuk berjualan di sana.

Jika ada keuntungan, maka diberikan bagi hasil seikhlasnya. Dari situlah ia bisa keluar dari kemiskinan, dan kekayaannya makin bertambah saat ia berdagang di pasar. Hingga kemudian usaha dagangnya mencapai Mesir dan Syiria.

Sedangkan Utsman bin Affan merupakan khalifah paling tertua yang menjabat saat usia 70 th. Ia memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Bahkan ia mendanai sepertiga dana peristiwa Tabuk yang senilai 1000 ekor unta, 70 ekor kuda, 1000 dirham. Ia juga pernah membeli sumur dari yahudi sebesar 200.000 dirham yang akhirnya dipakai untuk kaum muslim.

Kita adalah makhluk-Nya yang terbaik melebihi makhluk manapun. Jika Allah ridho dengan imajinasi dan impian kita, maka kita bisa mencapai apapun. Jika Allah ridho, dengan percaya, kita bisa menjemput keajaiban.

Dalam buku Hanya 2 Menit ini, pak Ippho Santosa lebih menekankan pada mindset bagaimana kita menghasilkan kekayaan lewat pikiran yang kita hasilkan.

Jika kita yakin bahwa kita bisa mewujudkannya, lewat kerja keras, usaha, doa, dan tawakal pada Allah, maka kita akan mendapatkan hal tersebut bahkan melebihi apa yang kita pikirkan. Kekayaan yang kita hasilkan, baiknya dinikmati secukupnya dengan cara sederhana. Selebihnya perbanyak rezeki untuk dibagi kepada yang lebih membutuhkan.

Di titik inilah kita akan meyakini bahwa kekayaan yang kita miliki bukanlah yang kita konsumsi, tapi yang kita bagi pada sesama itulah kekayaan kita yang sebenarnya.

Nah, kalau kamu, apa sudah baca buku Hanya 2 Menit karya Ippho Santosa? Share dong di komentar. 😊

[Resensi Buku] Be The Best Wife by Fadhilah Akbar

$
0
0



Judul Buku : Be The Best Wife
Penulis : Fadhilah Akbar
Penerbit : Pro-U Media
Terbit : 2017
Tebal : 200 hlm.
ISBN : 978-602-7820-67-8

Rating : 4/5 bintang


Blurb :


Akhir-akhir ini, kerap kita melihat pasangan yang masih muda sudah pada berani menikah. Namun, tak sedikit pula yang sudah ‘cukup’ cukup usianya, cukup hartanya- masih nanti-nanti saja untuk urusan menika.  Ada juga yang sudah berkeinginan untuk menikah tetapi mengaku masih belum siap Nah, bisa jadi itu tanda bekalnya belum cukup, dan niatnya belum pasti.

Buku ini akan menuntun teman-teman shalihah untuk memantapkan niat serta menambah kesiapan menjemput jodoh dan memasuki babak baru dalam kehidupan-kehidupan pascanikah. Ulasannya untuk bersiap menjadi istri dan ibu luar biasa, yang dimulai dengan menambah ilmu terkait persiapan diri sebelum menikah sampai menangani hal-hal seputar kehidupan setelah menikah.

Membaca buku ini juga bisa berperan sebagai aksi teman-teman shalihah dalam menjemput jodoh, karena salah satu langkah untuk membuka pintu jodoh adalah dengan memperkaya ilmu yang berkaitan dengan remah-remah pernikahan. Insya Allah, Rabb Ta’ala akan memudahkan ketika teman-teman dinilai telah siap. Ingat, ia (jodoh) tidak datang dengan sendirinya, namun ia juga perlu dijemput. Selamat membaca para shalihah.

Resensi Buku :




‘Jodohku adalah cerminan diriku. Jika aku baik, maka ia adalah orang baik. Kalau begitu, aku akan jadi yang terbaik.’ (hlm. 13)

Seorang perempuan yang telah menikah memiliki keistimewaan yang menakjubkan yaitu berhak atas qiwamahatau kelebihan pemeliharaan dan perlindungan dari suaminya. Namun untuk menjadi seorang istri dan ibu yang luar biasa harus memaksimalkan potensi diri  yang telah Allah berikan. Salah satunya adalah giat mencari ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Berbahagialah karena seorang lelaki mendapatkan pasangan terbaik yaitu perempuan yang menyerupainya dalam hal kemanusiaan.

“Perempuan diciptakan dari tulang rusuk sementara yang paling bengkok itu bagian teratasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, maka ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah perempuan dengan cara yang baik.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ad-Darimi.)

Jika memantaskan diri yang dilakukan adalah cara untuk menjemput jodoh dunia hingga akhirat, berarti segala peningkatan kualitasnya akan mengarah kepada hal-hal seperti : perempuan yang taat beragama, perempuan yang berilmu, perempuan yang cantik rupa dan akhlaknya, dan perempuan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri.

Dalam kehidupan, kita memerlukan manajemen untuk mengatur hidup kita agar maksimal menjalankan peran di dunia ini. Lalu, apa saja tahapan manajemen hidup yang bisa kita lakukan? Yaitu : identifikasi keinginan, membuat matrik keinginan, menentukan pridoritas keinginan, planning, dan actuating.

Saat di tahap aksi inilah kita perlu memperbanyak aksi dan doa seraya bertawakal pada Allah karena Allah lah yang menentukan hasil akhir dari usaha terbaik kita.

“Bagaimana dengan urutan prioritas teman-teman? Ada di nomor berapakah keinginan menikah? Jika ternyata poin menikah belum menjadi prioritas yang utama, berarti menikah baru sebatas keinginan, bukan kebutuhan.” (hlm. 26)

Jika keluarga yang akan kita bentuk nantinya adalah keluarga yang luar biasa, maka butuh bekal yang banyak. Jika kita tidak mempersiapkan segalanya dari sekarang, mungkin kita malah akan kaget ketika memulainya. Seperti memasuki masa kehamilan, merawat anak, memanjakan suami, mengurus rumah serta keluarga, mengatur keuangan dan masih banyak lagi.



Setiap anak tangga adalah sebuah pembelajaran, bagaimana seharusnya seorang perempuan paham akan  hak dan kewajibannya sebelum dan kelak setelah dia diperistri oleh seorang lelaki. Lalu, apa saja hak dan kewajiban seorang istri pada suaminya? Antara lain yaitu : menjadi partner dan pendamping bagi suaminya, menaati perintah suami, berdim di rumah dan idak keluar kecuali dengan izin suami, taat pada suami ketika diajak ke ranjang, dan tidak mengizinkan orang lain masuk rumah kecuali dengan izin suami.

Sebagai seorang muslim, kita dapat melatih kesabaran diri dengan melaksanakan shalat. Terlebih ketika ada masalah saat keimanan kita sedang turun dan rindu pada si dia datang menggebu, perbanyak ibadah agar kita tidak mendekat pada hal-hal yang menjerumuskan pada maksiat. Rasulullah ketika ada masalah melakukan shalat dua rakaat.

Diriwayatkan oleh Hudzaifah,”Rasulullah jika mendapatkan kesulitan, maka beliau bangkit melakukan shalat.” (HR. Ahmad)

Maka sebaiknya perbaiki dulu kualitas shalat kita dengan berupaya meningkatkan kekhusyukan serta sebisa mungkin berusaha untuk melaksanakannya tepat waktu. Insya Allah, pertolongan Allah-apalagi hanya tentang jodoh- akan semakin dekat. Aamiin.  (hlm. 26)

Agama merupakan asas utama bagi seorang pria untuk memilih calon istrinya. Artinya, seorang perempuan haruslah memiliki pribadi yang taat kepada Allah, lurus agamanya, senantiasa mau berbuat kebajikan, penuh kasih sayang dan tingkah lakunya yang terpuji. Dengan begitu, insya Allah pernikahan yang dibangun akan mendatangkan ketentraman bagi keduanya.  (hlm. 40)

Membuat proposal menikah, pentingkah? Penting, meskipun kita belum bertemu dengan jodoh kita. Bawa proposal itu dalam doa-doa kita agar Allah memberikan jodoh sesuai apa yang kita inginkan. Agar apa yang menjadi visi dan misi sebuah keluarga yang kida idamkan akan terwujud.  Jika sudah bertemu dengan jodoh kita segera berikah proposal kita seraya terus berdoa agar dimudahkan sehingga pernikahan akan penuh berkah.

Lalu, apa saja yang perlu dilakukan sebelum menikah dan memilih si dia?  Antara lain : minta pertimbangan untuk memilih calon suami, pilih yang berasal dari keluarga yang baik nasabnya, bukan keluarga pezina atau ahli maksiat. Pilihlah jodoh yang sekufu, tidak jauh berbeda dalam kondisi agama, nasab dan kekayaannya, gadis lebih diutamakan, subur, menyenangkan hati bila dipandang, memahami taat dan kewajiban pada suami, dan menjaga aurat dan dirinya dari lelaki yang bukan mahramnya.



Saat dilakukan khitbah, seorang calon suami boleh melihat apa yang mendorongnya untuk menikah perempuan tersebut. Yaitu wajah dan telapak tangan dan disaksikan oleh anggota keluarganya bagi anggota keluarga laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk saling mengenal dengan jalan sama-sama melihat.  Lalu, ambil wudhu dan shalat istikharah.

Shalat istikharah bukan hanya untuk keperluan jodoh saja, namun juga dalam segala urusan terutama jika seseorang mengalami kebimbangan dalam menentukan sesuatu. Jika sudah mantap, mintalah kepada Allah agar urusan tersebut diridhai dan dimudahkan jalannya. Dengan khitbah, akan menimbulkan ketentraman yaitu menguatkan tekad untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Saat akad, terjadi perjanjian besar yang dilakukan antara manusia dengan Tuhannya, yaitu mistaqan ghalidza. Dalam akad ada dua syarat wajib yang harus dimiliki yaitu adanya perasaan suka sama suka dari kedua calon mempelai, dan adanya ijab kabul yang disaksikan oleh para saksi, adanya mahar atau mas kawin sebagai pemberian yang terbaik sesuai dengan kesepakatan kedua pihak dan menurut kadar kemampuannya. Adanya wali dari pihak perempuan dan ada saksi-saksi untuk menguatkan bahwa terjadi pernikahan diantara keduanya.

Saat menikah, dianjurkan berdoa : ‘Ya Rabb kami, anugeahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami). Dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqan ayat 74)

Saat menikah diharapkan kita sudah memiliki tujuan yang sudah selaras antara keduanya. Sehingga diharapkan dapat membangun sikap saling memiliki antar pasangan dalam mencapainya secara bersama-sama. Ada dua hal yang diperlukan oleh pasangan yaitu komunikasi dalam membangun suatu hubungan dengan pasangan.



Tujuan pernikahan adalah melestarikan keturunan. Karena hal itu, diperlukan diskusi dan proses belajar yang cukup dari kedua pasangan karena anak adalah amanah dari Allah untuk dijaga dan dibesarkan dengan sebaik-baiknya dengan meningkatkan kematangan emosi, pendewasaan sikap, peningkatan kualitas kesehatan, dll. Akan terasa menyenangkan jika tujuan tersebut dibuat dan disekapati bersama sehingga mewujudkannya pun bersama-sama.

“Menikah juga berarti menyatukan dua keluarga dan membangun hubungan silaturahmi yang baru. Karena salah satu tujuan dari suatu pernikahan adalah meluaskan kekerabatan, yaitu menyambung tali silaturahmi dan menguatkan ikatan kekeluargaannya.”(hlm. 69)

Buku Be The Best Wife ini selain membahas tentang persiapan menuju pernikahan juga memberikan gambaran bagaimana mempersiapkan kehamilan terbaik, dan menyiapkan generasi Rabbani terbaik. Apa saja caranya? Dengan mencari bekal ilmu parenting, seputar awal kehamilan, cara menjaga kehamilan dan bagaimana menjaga pola makan selama hamil, olahraga saat hamil, juga mempersiapkan pasca kehamilan yaitu saat melahirkan.

“Di dalam Islam, seorang ibu dikatakan ideal ketika mampu mendidik dan mengajarkan anak-anaknya dengan nilai keislaman. Proses menjadi makhluk berkualitas fisik dan mentalnya, harus dimulai sejak dini dan dibentuk oleh orangtuanya sendiri terutama ibu. Adanya latihan-latihan kebiasaan baik dalam kegiatan sehari-hari akan berakibat baik pada proses munculnya kebiasaan dan kepribadian yang baik pada sang anak. Sehingga, seorang ibu juga perlu membekali diirnya lahir dan batin dengan nilai-nilai kebaikan dan ketauhidan semenjak gadis, selama masa kehamilan, sampai anaknya lahir, tumbuh, dan berkembang.” (hlm. 165)

Selain mendidik, ibu juga berperan sebagai pembina bagi anak-anaknya. Dalam proses pembinaan ini, ibu haruslah menjadi sosok yang menyenangkan sehingga sang anak mampu menyerap dengan baik ilmu-ilmu pengetahuan atau pendidikan islami yang disampaikan oleh ibunya. (hlm. 166)

Pembinaan lainnya yang perlu dilakukan pada anak yaitu pembinaan akhlak dan pembinaan ekonomi. Sejak dini, anak diajarkan untuk mampu bersikap hormat, sopan, dan santun terhadap orang yang lebih tua dan menyayangi terhadap yang muda. Anak dikenalkan dengan nilai-nilai dan norma yang ada di masyarakat, sehingga ia tahu mana yang baik dan tidak baik untuk dilakukan Untuk pembinaan ekonomi, ibu dapat melatih anak untuk hidup mandiri dengan cara berhemat dan membentuk kebiasaan menabung, sehingga pada usia dewasa nantinya, sang anak dapat bekerja keras untuk mendapatkan kehidupan dan ekonomi yang baik dan berkah. (Hlm. 168)

Selain hal-hal itu, di buku Be The Best Wife ini juga dibahas bagaimana tips untuk menjadi istri yang menyenangkan suami lewat makanan yang dimasak di rumah, dan menjadi istri yang siap menjadi ibu yang bahagia, Caranya? Untuk kesehatan anak, ibu dianjurkan untuk membuat detail catatan perkembangan anak setiap bulan sehingga dapat dilihat apa saja yang sudah dicapai oleh anak dan apa yang belum.

Misal anak usia  tahun seharusnya sudah bisa berjalan, nah jika hal ini belum terjadi ibu sudah tahu bahwa pasti ada yang kurang dilakukan, misalnya kurangnya stimulus, asupan makanan yang bergizi, maupun latihan yang diajarkan pada anak. Jadi catatan perkembangan balita dapat menjadi catatan untuk perbaikan ke depannya.


Tidak perlu khawatir jika belum sempurna, asal selalu dibenahi setiap ada yang kurang, dan dianjurkan untuk berkonsultasi pada ahlinya sehingga ada masukan yang sesuai perkembangan anak. Selain itu untuk menu mpasi dianjurkan agar dicatat setiap harinya agar tahu makanan apa saja yang masuk ke dalam tubuh anak. Disarankan juga untuk membuat variasi menu sehingga gizinya tercukupi setiap hari. Di buku ini akan diberikan beberapa resep masakan dan mpasi, sehingga ibu tak perlu khawatir akan kebingungan memulai dari mana untuk menjalankan mpasi tersebut.

Anyway, buku Be The Best Wife ini menurut saya paket lengkap yang membahas tentang pernikahan, namun bukunya dalam versi mini karena tipis hanya 200 halaman saja. Buku ini membahas seputar pernikahan tapi dalam sudut pandang yang baru sehingga saya tercerahkan dan memiiki pandangan apa saja yang harus dilakukan step by stepnya sebelum melangkah ke jenang pernikahan. Saya juga dapat mengevaluasi apa saja yang kurang dalam hal ini dan itu.

Selain itu, buku ini juga jauh dari kesan menggurui, karena saya serasa bertemu dengan penulisnya langsung, berbincang layaknya seorang sahabat. Jadi bahasanya ringan dan mudah dicerna oleh otak saya. Overall, buku Be The Best Wife ini saya rekomendasikan buat kamu yang sedang mempersiapkan diri menjadi istri dan ibu terbaik. Nah, selamat memantaskan diri ya, Shalihah! ;)


Book Haul Februari 2019

$
0
0
Udah beberapa bulan ini saya berencana diet beli buku. Alhamdulillah, lumayan deh bisa berhemat banyak. Meskipun kadang masih beli buku juga, baik dalam bentuk ebook maupun buku fisik. Tapi nggak sebanyak dulu. Masih bisa diremlah ya. 😂


Nah, saya abis beli 4 buku ni. Sejak Desember sampai Februari, saya hanya beli 4 buku aja. Yang dua ebook, yang dua buku fisik.

Apa aja judul bukunya buat Book Haul Februari 2019 kali ini?


1. Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga (To Liong To) = Rp. 10.000

2. Menguasai Grammar dalam Sekejap Tanpa Guru = Rp. 13.850

3. Mekkah = Rp. 79.000

4. Bicara itu Ada Seninya by Oh Su Hyang = Rp. 40.200 (harga setelah diskon 40%)



Alhamdulillah pas banget lagi dapet promo diskon 40%, jadi deh bayar bukunya murah banget. Hehe

Kalau kamu, buku apa yang sedang kamu beli dan baca? Share dong judunya. Hehe



Book Haul Maret 2019

$
0
0
Hai gaes, ketemu lagi dengan aku di postingan book haul Maret 2019. Kali ini aku mau bahas beberapa buku yang aku jadiin book haul. Lumayan banyak buku yang aku beli di bulan ini, tapi rata-rata diskon ya. Jadi harganya terjangkau, nggak nguras isi atm, insya Allah. 😊



List book haul maret 2019 :
1. Interview di Alam Kubur (15 rb)
2. Markas Cahaya - Salman al Jugjawy (15 rb)
3. 1001 masjid di 5 benua - Taufik Uieks (15 rb)
4. Arabella - Georgette Heyer ( 32 rb)
5. Great Expextations - Charles Dickens (35 rb)
6. The Magic - Rhoda Byrne (85 rb)
7. 101 Fakta Shalat yang Membuatmu Takut Meninggalkannya (46 rb)
8. Islam itu Mudah - Abdul Somad (40 rb)
9. Mengetuk Pintu Langit  - Dr. Muhammad An-Nuaim (24.500)
10. Mengenal Pribadi Agung Nabi Muhammad
11. Biografi Istri dan Putri Nabi

No 1-5 aku beli di Yogya Mall, harga diskon mulai dari 15 rb. Kalau no 6 dan 7 aku beli di Gramedia, harga normal hanya saja bayar pakai Gopay jadi diskon 20 rb. No 8-11 aku beli di Islamic Book Fair dapet diskon mulai dari 25% sampai 50%.

Nah, segitu aja dulu book haul Maret kali ini. Aku beli buku fisik karena udah males baca ebook, bikin mata cepet lelah selain juga jadi sering terpapar radiasi smartphone.

Selain itu, susah bikin catatan setelah baca ebook saat mau kelarin baca. Yang kedua aku lagi pengin beli buku yang bisa dipegang.

Aku udah jarang beli buku fisik karena harganya yang mahal. Harganya up to 80-120 rb per buku. Tapi buku tentang agama Islam adalah pengecualian. Terutama buku yang best seller yang dapat diskon besar. Insya Allah aku beli buat isi lemari perpustakaan rumah. Jadi kalau ada temen atau saudara yang mau baca bisa pinjam bukunya. 😃

Mungkin dua bulan ke depan aku bakal mengurangi beli buku fisik sampai buku-buku ini sudah selesai kubaca, tapi ya... liat nanti deh. Hehe

Semoga aku semangat babat timbunan dan makin rajin ngereview di blog ini~ 😘


Book Haul Maret #2

$
0
0
Book Haul Maret part #2

Kali ini aku mau bahas judul buku yang aku beli di Yogya Mall Tegal. Sebenarnya ga ada rencana mau beli buku. Tapi sungguh kali ini diskon buku Penerbit Mizan sangat besar dan menggoda untuk dibeli. Huhu. Jadilah aku beli sekali lagi di bazar Mizan. Katanya sih jual sampai akhir Maret. 😄


Berapa banyak buku yang aku borong? Aku beli 8 buku, harga masing-masing 15 rb saja gaes. Jadi totalnya 120 rb.

Sangat murah sekali. Huhu. Padahal harga asli bisa nyampe 80 rb an loh. Bener-bener diskonnya mantul banget.

Makasih Mizan. LOVE YOUUUU~ 😆







Judul buku Book Haul Maret #2 :

1. Jodoh Pilihan Hati - Fufu Elmart dan Caknun
2.  Perfect Purple - Indah Hanaco
3. Tabel For Two - Dy Lunaly
4. Sudah benarkah ibadahmu? Syafaat Selamet
5. Go Set a Watchman - Harper Lee
6. Merindu Islam Nabi - Syaikh Muhammad Al Ghazali
7. Ke Raudhah Aku kan Kembali - Sari Meutia
8. Para Penggenggam Surga - Syaikh Muhammad Ahmad Isa


Nah, kali aja kamu minat beli juga. Bisa loh cari di stand bazar Mizan di kotamu. Kayaknya ini bertahap promonya, soalnya daripada bukunya dibalikin ke gudang kan. Jadi mending diobral aja, biar penerbitnya balik modal. Yuuukk bantu larisin bazarnya yaa~ 😊

Nah, see you next post! 😘

Review Buku Melodi Senin by Yuukagem (Giveaway dan Blogtour)

$
0
0
Review Buku Melodi Senin by Yuukagem (Giveaway dan Blogtour)


Judul Buku : Melodi Senin
Pengarang : Yuukagem
Penerbit : Laksana Fiction
Terbit : 2019
Tebal : 204 hlm.
ISBN : 978-602-407-460-9



Blurb :


Yuka Efelin, anak kelas 2 IPA 1
Dijuluki si Buronan Senin. Punya kebiasaan membolos dengan memanjat tembok belakang sekolah. Sering dikejar-kejar dan diberi hukuman oleh Pak Yogas.

Heru Fernandes, anak kelas 2 IPS 1
Playboy sekolah. Harus punya pacar dan putus sebelum seminggu lalu menebar virus cinta lagi. Menjadi tempat pendaratannya Yuka saat jatuh.

Pak Yogas, guru sejarah
Selalu memikirkan hukuman untuk dua muridnya itu, maksudnya biar kapok, lalu mereka kembali ke sekolah dan mengikuti pelajaran.

Di tengah-tengah padatnya pelajaran di sekolah, Yuka yang bekerja di toko roti demi membiayai kuliahnya kelak, masih memikirkan cara untuk tetap bertahan di kelas unggulan. Tentu aaja dibarengi hukuman dari Pak Yogas yang menjadi pengejar setianya saat bolos, juga seorang “pengejar” yamg tak kenal lelah lainnya.

Resensi buku :


Bolos sekolah di hari Senin? No way! Tapi nggak buat Yuka karena ia harus melakukan suatu tugas yang nggak bisa digantikan oleh orang lain. Yuka mau tak mau harus merelakan jam belajarnya terpotong demi masa depannya. Tapi gimana kalau Yuka kedapatan membolos bareng anak lain? Apa mereka komplotan? Apa mereka janjian bolos?

Heru anak sekolah SMA 1 Karya sering membolos dengan memanjat pagar sekolah. Tak disangka hari itu Heru dan Yuka saling berebut keluar sekolah. Berlari hingga saling bertubrukan. Kali ini dua anak tukang bikin masalah itu dikejar-kejar oleh Pak Yogas. Keduanya kena hukuman membersihkan mushola dan merangkum pelajaran.

Yuka menjadi gadis yang berbeda setelah perceraian ayah dan ibunya. Baginya, bertahan hidup tanpa kasih sayang keduanya pun sudah membuatnya berubah drastis. Yuka yang dulu ceria dan selalu menjadi anak pintar di sekolah, mendadak menjadi si pembuat masalah. Yuka jadi makin sering mmebolos tanpa alasan. Apalagi kegiatan membolosnya ini diketahui oleh Pak Yogas, guru sejarah yang memergokinya melompati pagar sekolah.

Yuka yang dulu dikenal sebagai gadis manis, kini menjadi buronan senin. Ada apa dengan Senin? Kenapa Yuka selalu membolos di hari itu, bukan hari lainnya? Kenapa Yuka nggak mau memberi alasan kenapa ia membolos?

Pertanyaan demi pertanyaan menghantui Pak Yogas karena ia selalu mendapati Yuka membolos di awal minggu. Kalau satu dua kali tak masalah, tapi rekor membolos Yuka membuatnya hampir dikeluarkan dari jajaran anak kelas unggulan. Apalagi Yuka adalah anak kelas IPA. Banyak pelajaran yang harus dipelajarinya agar tidak terdepak dari jajaran anak-anak kelas elit. Yuka bahkan sempat tertidur saat ujian. Kalau Yuka tak bisa membuktikan bahwa dirinya masih layak di kelas unggulan, maka ia akan dipindahkan ke kelas lain.

Berbeda dengan Yuka, Heru si playboy kelas ikan cue ini sering membolos karena bosan dengan pelajaran. Baginya membolos memicu adrenalinnya. Tiap dikejar-kejar pak Yogas, dia bahagia, bukannya sedih. 😅 Heru yang dikenal sebagai playboy juga sering pacaran dalam waktu singkat, kurang dari seminggu dia pasti memutuskan pacarnya. 😂

Apa jadinya jika dua Buronan Senin itu harus menyelesaikan tugas yang diberikan pak Yogas. Kalau tidak, ia akan mendapat sangsi berat dari sekolah.

Di sisi lain, ada Adit, si ketua OSIS yang naksir Yuka sejak masih SMP. Adit yang sahabatan dengan Heru kaget karena baru tahu Yuka tukang bolos. Masa ketua OSIS pacaran sama tukang bikin onar?

Masalah demi masalah bermunculan hingga membuat persahabatan Adit dan Heru semakin rumit. Akankah Yuka memilih salah satu di antara keduanya? Trus gimana nasib para Buronan Senin yang bikin hari-hari di SMA jadi makin berwarna?

🌼🍃🌼🍃🌼🍃



Masa SMA bisa dibilang masa yang paling bikin bahagia. Persahabatan yang terjalin lebih intens dan seru karena anak-anak SMA ada di fase mencari jati diri. Sering liat temen sekelasmu bolos sekolah? Bisa jadi dia sedang krisis identitas.

Tak semua yang terlihat di depan mata seperti yang kita pikirkan. Ada anak-anak yang bertahan hidup dengan memendam masalahnya sendiri, seperti Yuka, Heru dan Adit. Yuka dengan dampak trauma perceraian orang tuanya, membuat ia tak mudah percaya dengan kata cinta. Heru yang sering membolos dan playboy sebenarnya haus kasih sayang dari orang tuanya yang sangat sibuk. Dan Adit yang berjuang dengan sakitnya

Anak-anak remaja adalah fase di mana kita masih mencari jari diri. Mencari figur di tengah rumitnya kehidupan. Jika Yuka disibukkan dengan pekerjaan paruh waktunya, Adit justru disibukkan dengan menjadi ketua OSIS. Bukti bahwa Adit tak mau sakit menjadi penghalang baginya untuk tetap berkarya di organisasi sekolah. Ya, meskipun dengan keterbatasan yang tak mudah.

Saat remaja punya masalah mereka nggak tahu mau cari solusi ke mana. Di sini peran guru haruslah menjadi sebuah titik balik agar anak remaja menemukan tempat ternyaman untuk berkisah dan berkeluh kesah.

Di novel Melodi Senin ini selain ceritanya yang seru khas anak-anak remaja, celetukan yang tercipta juga tanpa bullying. Penulis membuat julukan yang lebih manusiawi dibanding buronan senin yaitu Bu Nin. Ini terjadi saat sahabat Yuka menyebutnya sebagai Bu Nin alias buronan senin. Nggak frontal menyebut Yuka sebagai tulang bolos, karena sahabatnya kenal Yuka. Yuka nggak akan bolos tanpa alasan yang jelas. Di sinilah pentingnya seorang sahabat untuk nggak memojokkan sahabatnya ketika ada masalah.

Yuka juga tetap serius belajar meskipun di tengah keterbatasan uang yang ia miliki. Yuka punya karakter yang anti mainstream. Ia nggak akan melawan ketika diberi hukuman. Bahkan meskipun hukumannya harus bersihin mushola atau ngerangkum pelajaran.

Beda dengan Yuka, ada Heru yang diam-diam perhatian, tapi suka gengsi buat mengakui. Karakter Heru ini playboy plin plan. Dia sering sengaja cari pengganti cewek demi memenuhi kekosongan jiwanya karena ketiadaan sosok orang tua dalam masa remajanya. Beruntungnya Heru dekat dengan Adit yang pintar. Jadi meski ia sering bolos, tapi ia nggak malas belajar. Ia mau mencari tahu pada teman-temannya yang pintar kalau pelajaran yang ia pelajari nggak ia pahami. Beda kan sama anak-anak nakal yang biasanya tukang nyontek. Nah ini enggak. Heru dan Yuka sama-sama tetap belajar meski sering ketinggalan pelajaran karena bolos sekolah.

🌼🍃🌼🍃🌼🍃

Ada kalimat yang saya suka di novel ini :

  1. "Kedua orang tua gue saling cinta, tapi pada akhirnya bercerai. Kemana cinta mereka? Ke mana janji mereka untuk saling menyayangi? Ke mana janji untuk tetap bersama dalam keadaan apa pun? Dan sekarang, Kakak mau saya jadi pacar Kakak karena cinta? Cukup, kak. Tolong jangan ngasih harapan dan cinta yang pada akhirnya nggak berarti apa-apa.” (hlm. 99)
  2. “Kebanyakan membolos bikin lu sensitif gini. Dikit-dikit ngambek. Dikit-dikit ngambek.” (hlm. 115)
  3. "Wah, parah. Pas orangnya di kelas, giliran pikirannya yang membolos. Hoooi, tukang mengkhayal.” (hlm. 122)
  4. “Karena gue bukan siapa-siapanya Yuka, gue lebih sensitif ketika dengar apa pun tentangnya. Dan mendengar seseorang berbicara tentangnya.” (hlm. 123)
  5. “Apa salahnya kalau gue membantu sifat pengecut lu? Yuka nggak akan peka dengan perhatian-perhatian yang elu berikan. Cewek perlu pengungkapan juga, Dit.” (hlm. 127)
  6. “Gue nggak pernah ragu dengan persahabatan kita, sekali pun situasi sekarang berbeda, gue masih menganggap lu sebagai sahabat.” (hlm. 130)
  7. “Berhenti bersikap seperti cowok baik-baik di depan gue. Playboy tetap aja playboy. Lu kira pandangan orang lain langsung  berubah saat lu memperlakukan pacar lu yang sekarang sedikit berbeda dengan yang sebelumnya?” (hlm. 150)
  8. “Yang menjadikan lu cowok brengsek adalah diri lu sendiri. Selagi ada kemauan untuk berubah, lu pasti bisa menjadi cowok yang baik.” (hlm. 162)
  9. “Biasanya kita merasa baik setelah mengunjungi tempat yang menyenangkan atau yang kita suka.” (hlm. 175)
  10. “Lu terlalu mudah ngomong cinta dan terlalu mudah juga untuk meralat kata-kata itu.”(hlm. 180)


🌼🍃🌼🍃🌼🍃

Nah, kini saatnya Giveaway! 😎

Kali ini saya akan membagikan 1 novel Melodi Senin gratis untuk pembaca blog ini yang mengikuti giveaway Melodi Senin. 😍





Aturan giveaway dan blog tour Melodi Senin :


  1. Follow twitter @laksana_fiction dan @ila_rizky. Jika tidak ada twitter silakan like FB “Penerbit DIVA Press” atau IG @penerbitdivapress dan @ilarizky
  2. Follow blog Resensi Kiky ini (klik ikuti) atau subscribe dengan memasukkan alamat emailmu.
  3. Share link postingan ini di twitter dan mention @ila_rizky@laksana_fiction dengan hastag #GAMelodiSenin
  4. Jawab pertanyaan ini di kolom komentar : “Apa yang membuatmu jatuh cinta pada seseorang?”
  5. Pemenang akan dipilih sesuai dengan jawaban yang diberikan. Jadi berikan jawaban yang bikin hati saya meleleh ya. 😛
  6. Giveaway Melodi Senin ini hanya untuk peserta berdomisili di NKRI. Ongkir pengiriman ditanggung penerbit. Jadi kamu tinggal duduk manis di rumah menunggu kurir mengirim paket hadiahnya. 😉v
  7. Giveaway Melodi Senin berlaku mulai tanggal 25 Maret - 31 Maret 2019 jam 23.59. 
  8. Pengumuman pemenang maksimal 2 hari setelah Giveaway selesai yaitu tanggal 2 April 2019. Jika dalam waktu 1x 24 jam tidak ada kabar dari pemenang setelah dihubungi, maka akan diberikan pada orang lain. 😊
  9. Foto buku hadiahnya jika sudah sampai yakni  novel Melodi Senin dari DIVA Press.😄(wajib ya gaess 😘)
  10. Format jawaban : 

Nama :
Akun socmed : @
Domisili :
Link share :
Jawaban :



Jika belum beruntung memenangkan hadiahnya, kamu bisa ikuti jadwal Blogtour selanjutnya di blog Ade Delina mulai tanggal 1 - 7 April 2019 (Diary Gamophobia). 😊

Nah, selamat mencoba. Good Luck! 😘

🌼🍃🌼🍃🌼🍃

Resensi Buku : Markas Cahaya by Salman Al Jugjawy

$
0
0


Judul Buku : Markas Cahaya
Penulis : Salman Al Jugjawy
Penerbit : Bunyan (Imprint Bentang Pustaka)
Terbit : 2016
Tebal : 220 hlm.
ISBN : 978-602-291-146-3

Rating : 4/5 bintang


Sinopsis :

“Allah Subhanahu wa ta’ala hanya meletakkan kebahagiaan pada kejayaan manusia pada Islam yang sempurna, sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala hanya meletakkan kebahagiaan ikan di dalam air dan kebahagiaan burung di udara.”

– Salman Al-Jugjawy

Islam adalah kekasih baru Saktia Ari Wibowo. Mantan gitaris Sheila on 7 ini seperti mendapat teguran dari Sang Pemilik Hidup ketika ibu tercintanya tiba-tiba terbaring sakit. Sakti mulai merenungi sesuatu : apakah cita-cita yang dikejarnya saat ini sebanding dengan kewajibannya berbakti kepada orang tuanya, terlebih lagi... kepada Allah?

Sakti kemudian tersadar bahwa tidak semua manusia mampu mendapatka kesempatan kedua. Dia mulai mengingat bahwa satu-satunya tempat untuk pulang hanyalah Allah Azza wa Jalla.

Berbekal kesadaran itulah, Sakti memutuskan untuk membawa karier bermusiknya ke dalam dakwah. Melantunkan nada-nada indah tentang Islam sehingga bisa menginspirasi semua lapisan masyarakat. Niat hijrahnya pun dimulai dengan menyematkan nama baru : Salman Al-Jugjawy. Melalui buku ini, Salman menuliskan perjalanannya mengenal kembali Islam yang Rahmatal lil alamin. Jalan baru yang ditempuhnya memang tak selalu mulus, penuh ujian dan tantangan. Namun, dia yakin bahwa Alah subhanahu wa ta’ala selalu bersamanya.

Resensi Buku :


“Nggak semua orang dikasih kesempatan kedua sama Allah. Kita cuma dikasih kesempatan buat hidup di dunia ini sekali doang. Saya jadi ingat kata salah satu guru saya. “Kita hidup di dunia ini hanya satu kali, sangat rugi rasanya kalau tidak jadi walinya Allah.” (hlm. 15)

Perjalanan hijrah Sakti ex gitaris Sheila on 7 dimulai saat ia melihat ibunya sakit dan berjuang untuk sembuh. Bagi Sakti, kejadian itu adalah tamparan yang keras baginya untuk mengingat kematian dan tujuannya untuk hidup di dunia. Jika selama ini hidupnya selalu berkutat seputar musik, ia bertanya-tanya apakah yang selama ini ia lakukan sudah sesuai dengan yang Allah mau?

Salman dan buku Markas Cahaya

Sejak saat itu, Sakti berubah menjadi seorang yang haus akan ilmu agama. Ia mencari tahu apa saja yang berhubungan dengan islam baik lewat guru, sahabat, maupun buku. Sakti tak segan-segan menghabiskan uang untuk membeli buku-buku islami yang dibutuhkannya untuk mengenal islam dengan lebih baik. Sakti menganggap bahwa saat inilah kali kedua ia akan membuktikan bahwa hidupnya akan jauh lebih berarti di jalan dakwah. Sakti pun memutuskan untuk keluar dari grup band yang menaunginya yaitu Sheila on 7. Saat ini, Sakti memilih untuk mengabdikan dirinya menjadi bagian dari dakwah.

“Saya memang sangat memperjuangkan keinginan dan kebutuhan saya untuk berdakwah. Sebab, kalau kita perhatikan, ayat-ayat Al Qur’an tentang dakwah hampir memenuhi isi kandungannya. Maka, untuk memahami isi kandungan Al Qur’an, kita harus berdakwah. Ayat-ayat Allah akan bisa dipahami dengan sempurna jika kita menjalankan perjuangan dakwah, sebagaimana Rasul Sallalahu alaihi wasallam dulu dan para sahabat. Makanya seseorang bakalan susah paham agama kalau dia nggak menjadikan dirinya seorang dai, orang yang berdakwah. Dan perlu kita cermati bahwa dakwah adalah hak amal dari kalimat syahadat yang telah kita ucapkan.” (hlm. 40)

Sakti yang dulu menggunakan nama asli, kini memilih nama lain yaitu Salman Al Jugjawy. Ia pun belajar agama dan dakwah di India, Pakistan dan Bangladesh selama 3 bulan. Alasannya di sanalah amal agama amat tampak dan terasa. Masjidnya makmur, kehidupan orang-orang di sekitar masjid mirip dengan kehidupan para sahabat. Suasana ibadahnya nggak putus-putus. Terus, suasana dakwahnya juga selalu menyegarkan iman lengkap sama suasana akhlak yang menyejukkan hati. Di masjid itulah Sakti menemukan kembali cahaya Islam yang ia rindukan. Sakti menyebutnya Markas Cahaya.

Di masjid-masjid 3 negara inilah Sakti menemukan bahwa setiap masjid menghidupkan tiga madrasah yaitu :

1.       Madrasah Diniyyah (madrasah yang belajar tentang ilmunya Al qur’an)
2.       Madrasah Tahfidz (madrasah yang menjaga alfadz-nya Al qur’an)
3.       Madrasah Dakwah (madrasah yang menjaga amalnya Al qur’an)

Di ketiga negara inilah madrasah-madrasah itu hidup dan tumbuh subur. Sebagian besar imam masjidnya adalah penghafal al qur’an.

“Berdirilah tegak, percayalah bahwa Allah bersama kita, dan gunakan segala potensi yang kita miliki untuk menyeru pada perkara yang membawa kita pada keridaan-Nya.”(hlm. 52)

Allah mencintai hamba-Nya yang beriman. Dengan memelihara iman kepada Allah, kita mendapat banyak keutamaan, di antaranya : pahala yang sempurna, mendapatkan petunjuk dari Allah, kehidupan yang baik, dimasukkan ke dalam surga, dapat ampunan dan rezeki yang mulia, jadi orang beruntung, dapat pahala besar berlipat ganda, doa-doanya dikabulkan, diselamatkan dari kegelapan dan dibimbing kepada cahaya, didoain sama para malaikat, dijauhkan dari maksiat, mendapat pertolongan Allah, dan mendapat rezeki tak terduga.

 “Iman itu, ucapan dan amalan yang bertambah dan berkurang. “(HR. Ibnu Najjar) 
“Sesungguhnya iman itu akan usang pada diri seseorang di antara kalian sebagaimana usangnya pakaian, maka mintalah kepada Allah agar memperbaharui iman dalam hati-hati kalian.” (HR Ath-Thabrani dan Hakim)

Orang yang beriman memiliki beberapa tanda yang mudah dikenali di antaranya : ridha atas Allah dan agama-Nya, merasa selalu bersama Allah, merasa gembira dalam kebaikan, semakin baik akhlaknya, bertambah baik muamalahnya, selalu menghasilkan manfaat, bertambah erat persaudaraannya, dan bertambah lembut perilakunya dan merasa sedih bila melakukan keburukan. (hlm. 64)




Di buku Markas Cahaya ini, Salman Al Jugjawy banyak membahas tentang kaidah iman dan islam yang dipelajarinya selama di India, Pakistan dan Bangladesh. Seperti saat ia membahas tentang keimanan. Kondisi keimanan dan tauhid ini yang bakal ditanyain pertama kali setelah mati. Karena itu penting untuk mengenal iman lebih dulu sebelum amal. Bahkan Nabi Muhammad mengajarkan tentang iman pada para sahabat selama 13 tahun, baru setelah itu amal yang ayat-ayatnya turun di Madinah.  Kelihatan kan bahwa  untuk menjadi beriman ternyata tak sesederhana mengucap kalimat syahadat saja. Iman perlu diusahakan dan ditingkatkan agar lebih kuat.

Buku Markas Cahaya ini menurut saya sama sekali di luar ekspektasi saya. Buku ini sangat bagus. Terlihat sekali bahwa Sakti aka Salman Al-Jugjawy membuat buku ini dengan referensi yang detail, selain itu ia juga mumpuni karena mendapatkan ilmu dakwah di tiga negara. Ilmu yang dibahasnya di buku ini lebih mendalam dan mengulas lebih jauh tentang makna Iman dan Islam secara menyeluruh dan mendasar bagi yang ingin mengenal Islam. Selain itu, pembahasan yang diutarakannya lebih detail dan jarang dibahas oleh penulis lain. Salut dengan detail sumber buku ini.

Selain membahas tentang iman dan islam, di buku Markas Cahaya ini juga dibahas tentang keadaan saat di padang mahsyar. Di Mahsyar, matahari diberi panas sepuluh tahun, kemudian didekatkan kepada  para makhluk sejauh antara dua atau satu busur. Kebayang ya, betapa dekatnya matahari dengan manusia. Pada hari itu, tak ada naungan kecuali naungan Arasy Ar-Rahman. Pada saat itu manusia akan dihisab dengan timbangan dan catatan amal masing-masing. Saat itulah diselenggarakannya pengadilan maha akbar, pengadilan Allah.

“Setelah menghadapi pengadilan di Mahsyar, manusia akan melewati shirat, sementara api neraka ada di bawahnya. Penghuni surga diletakkan di belakang shirat dan penghuni neraka berjatuhan ke dalam neraka. Seseorang nggak akan melewati shirat sampai dia ditanya di tujuh jembatan.” (hlm. 149)

Sejatinya, Allah menciptakan manusia untuk beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi. Allah menciptakan siang dan malam supaya kita berpikir dan mengambil pelajaran bahwa kita sesungguhnya sedang berada dalam suatu perjalanan, yaitu perjalanan menuju negeri akhirat.

Kita harus tahu apa tujuan kita di dunia ini yaitu sebagai khalifah. Manusia sebagai penanggung jawab di muka bumi dan sebagai khalifatullah yang diberi sifat kasih sayang kepada seluruh manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia adalah hamba Allah, bukan hamba pekerjaan apalagi hamba dunia. Karena hidayah nggak datang dengan sendirinya, kitalah yang harus mencari hidayah itu agar Allah memberikannya pada kita.

Nah, kalau kamu, apa yang membuatmu jatuh cinta pada Islam? Apakah seperti yang dialami oleh  Salman al-Jugjawy? Share dong di komentar. ;)


Resensi Buku : Flow di Era Socmed – Efek Dahsyat Mengikat Makna by Hernowo Hasim

$
0
0


Judul Buku : Flow di Era Socmed – Efek Dahsyat Mengikat Makna
Penulis : Hernowo Hasim
Penerbit : Kaifa (Imprint Penerbit Mizan)
Terbit : Cetakan pertama, Mei 2016
Tebal : 228 hlm.
ISBN : 978-602-0851-48-8

Rating : 4/5 bintang


Sinopsis Buku :

Hernowo Hasim terus mengembangkan konsep membaca dan menulis yang tidak standar dan tidak membosankan. Dalam buku ini, dia mengaitkan membaca-menulis dengan cara-cara memperbaiki kemampuan berkomunikasi, menulis untuk mengalirkan diri, serta bergelut dengan literasi secara nyaman-menyenangkan dan memberdayakan. Seluruh buku penting untuk mendukung gerakan literasi. – Haidar Bagir , penulis, pakar pendidikan, dan Presiden Direktur Mizan

Komunikasi memiliki berbagai wajah di era maraknya media sosial seperti saat ini. Komunikasi muncul dalam bentuk visual di instagram, tayangan bergerak di Youtube, status di facebook, informasi sangat ringkas yang berseliweran tak kenal henti di twitter, dan di berbagai bentuk medsos yang lain. Setiap orang ingin menjadi penyampai pesan atau pemberi kabar. Ada kabar yang disampaikan dengan jelas dan ada yang tidak lancar. Ada yang terbata-bata dan ada yang mengalir lancar. Bagaimana menyampaikan pesan yang mengalir di media social?

Lewat buku ini, Hernowo Hasim memanfaatkan mengikat makna (sebuah model sinergi empat pilar komunikasi – reading, writing, speaking, listening- dalam satu paket kegiatan) untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan mengalirkan pesan secara tertulis.

Selain itu, didemonstrasikan pula efek dahsyat mengikat makna lewat praktik membaca lantang (read aloud) dan membaca ngemil, kemudian menyimak secara aktif (active listening), serta menulis mengalir bebas (free writing) untuk menyirnakan tekanan pikiran dan membuang berbagai emosi negatif.

Resensi Buku :


Hernowo Hasim menuliskan buku Mengikat Makna sebelum buku ini ada. Jadi, bisa dibilang buku Flow di Era Socmed adalah buku kelanjutan dari buku sebelumnya. Flow di era socmed artinya mengalir di era social media.

Apapun berita dan informasi di era social media bisa dengan mudah kita dapatkan. Pak Hernowo ingin agar kita bisa menyerap makna pesan yang disampaikan di social media dengan baik, tanpa terburu-buru, membacanya dengan jernih dan dapat menyerap makna atau pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan tersebut. Pasalnya, di era socmed, info yang disampaikan sangat dibatasi oleh karakter huruf (misal : facebook, twitter, instagram, dll) sehingga keterbatasan itu belum bisa menggantikan peran buku sebagai sarana mengikat makna (deep thinking).

Saat kita ingin mencari informasi di era social media, kita harus melihat bahwa informasi yang disajikan di sana sangat beragam. Namun, bisakah informasi tersebut diikat oleh makna? Mengikat makna menurut pak Hernowo Hasim adalah menuliskan kembali apa-apa yang dipahami setelah membaca informasi yang diperoleh.

“Inti mengikat makna dalah memang membaca sederet teks dan kemudian menuliskan kembali pemahaman atas deretan teks yang telah dibaca tersebut secara bebas ke selembar kertas atau ke layar laptop.”(hlm. 15)
Jadi... 

Mengikat makna akan mampu melejitkan empat kecakapan berbahasa : membaca, menulis, berbicara, dan menyimak yang juga merupakan empat kemampuan dasar berkomunikasi. (hlm. 17)


Pak Hernowo Hasim yang juga seorang dosen ini, menginginkan para mahasiswanya untuk belajar menyatukan kegiatan membaca dan menulis atau mengikat makna. Saat ia mengajar materi di kelas, ia menyebutkan bahwa tugas yang diberikan ditekankan pada satu hal yaitu memberikan kesempatan kepada setiap mahasiswa untuk mengeluarkan pikiran orisinalnya dan kemampuan untuk berlatih menulis. (hlm. 25)

Setiap kali memberikan tugas, pak Hernowo berupaya memilihkan topik yang memaksa para mahasiswanya untuk mencari dan menemukan bahan-bahan menulis itu di dalam dirinya sendiri. (hlm 25)

Jadi alur untuk mengikat makna adalah membaca terlebih dahulu sebelum menulis, lalu apa yang diperoleh dari kegiatan membaca itu harus dituliskan secara bebas. Sehingga pesan yang disampaikan akan diikat ke dalam sebuah tulisan, yang kemudian bisa melahirkan gagasan baru. (hlm. 27)

Pak Hernowo ingin mengajar setiap mahasiswa untuk terlibat dan melatih sebuah keterampilan (skill). Menulis adalah cara yang ampuh untuk membuat setiap mahasiswa dapat terlibat dengan materi perkuliahan yang sedang digeluti. (hlm. 27)

Buku ini dapat membantu siapa saja yang ingin berkomunikasi di media social lewat tulisan dalam tiga ukuran : kejelasan, ketertataan, dan keunikan. Kecakapan berkomunikasi yang ingin ditingkatkan memang dalam konteks pribadi dan sehari-hari. Selain itu, berkomunikasi di media social juga perlu kontrol diri yang tinggi. (hlm. 27)

“Kejernihan bahasa ungkap tulisnya, akurat, jernih dan mencerahkan. “


Menurut Profesor Muchlas, skill adalah kecakapan yang tidak sekadar keterampilan manual atau teknis. Bagaimana seseorang terampil dalam mengolah pikirannya untuk memahami dan menyampaikan pemahamannya itu secara jelas, tertata dan unik yang perlu kecakapan berpikir yang tinggi. (hlm. 33)

Model latihan mandiri dalam buku Flow di Era Socmed ini dapat memperbaiki seluruh aspek yang dicakup dalam communication skill.

Nah, apa saja 3 aspek communication skill itu?

  1. Bagaimana seseorang memiliki kemampuan dalam membuang (mengungkapkan) pikiran dan gagasan secara lebih mudah.
  2. Bagaimana seseorang dapat menyiapkan dirinya untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa yang jelas, tidak monoton, dan bahasa tersebut mampu mewakili keunikan dirinya.
  3. Bagaimana seseorang dapat memiliki kemampuan memahami secara baik. (hlm. 33)


Di bahasan berikutnya, pak Hernowo Hasim mengatakan bahwa kita perlu keterampilan berbahasa yaitu membaca, menulis, berbicara, dan menyimak dalam bingkai konsep selfish yang artinya pedulikan dan perhatikan dirimu sendiriBuat ruang privat yang di dalam ruangan tersebut hanya ada dirimu saja. Pusatkan perhatian pada dirimu sendiri. Kamu harus menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Kamu harus menjadikan dirimu berkembang dan dapat menjalankan kegiatan berkomunikasi lebih baik daripada sebelumnya.

Perbaikan kemampuan berkomunikasi memiliki tiga ukuran keberhasilan yaitu : dapat berdialog dengan diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri, dan mengenali diri sendiri. (hlm. 37)


Saat berlatih, buatlah pertanyaan sebanyak mungkin. Buat ruang privat di dalam dirimu, dan tak ada orang lain selain dirimu sendiri.

Misal :
“Aku ingin dapat mengeluarkan seluruh pikiranku lewat kata-kata.”
“Dapatkah aku menyampaikan keinginanku secara baik?”




Kita dapat berbicara dan menulis dengan melibatkan diri sendiri. Hingga akhirnya apa yang kita baca atau dengar kembali adalah keadaan dirimu yang sesungguhnya.

Lewat mendengar dan membaca kembali suara yang direkam dan tulisan yang dituis, kita akhirnya bisa mengenali diri sehingga seperti melihat cermin. Kecakapan berbahasa yang terintegrasi dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami sesuatu.

Menulis di ruang privat atau menulis untuk diri sendiri dibuat sebagai cara untuk menulis dengan mengalir bebas. Menulis di sini maksudnya agar kita terbiasa menulis dengan bebas, tanpa terkurung dengan aturan. Sehingga lebih mudah membuang segala emosi negatif dan pikiran yang semrawut atau kacau balau. Nah, saat itulah kita bisa menyampaikan kejernihan dan ketertataan pikiran kita lewat tulisan. (hlm. 47)


Menulis itu berpikir. Menulis itu menyampaikan pikiran. Menulis dapat lebih mudah, ringan dan tanpa beban saat menuliskannya lewat proses free writing.





“Proses menulis yang nyaman dan menyenangkanlah yang perlu kita tuju. Tujuan lain menulis di ruang privat adalah mengfungsikan atau memetik pelbagai manfaat menulis. Peningkatan ketrampilanmu dalam mengungkapkan dan mengomunikasikan pendapat dan gagasanmu. “ (hlm. 57)

Ada dua cara free writing yaitu : menulis dapat dimanfaatkan untuk membangun dan menata kepingan pengetahuan yang masih berserakan di pikiranmu. Selain itu, free writing dapat membantu mengeluarkan pikiran orisinalmu menjadi gagasan, lalu menyusunnya sehingga mencerminkan dirimu sendiri.

Ketrampilan membuka pikiran dan merangkai kata dapat menjadi ketrampilan penting dalam meningkatkan writing skill. Melalui pemetaan pikiran, kita dapat membuka pikiran, sehingga tulisan kita akan lebih beremosi, lebih berwarna, dan lebih berirama.

Tehnik clustering lebih mudah digunakan dan idenya juga lebih banyak yang di luar prediksi kita. Misalnya : kita menuliskan kata kursi di tengah kertas kosong. Lalu membuat 4 garis keluar dari kata kursi, kemudian tuliskan 4 kata yang terlintas di kepala saat melihat kertas tersebut. Setelah itu baru dipilih 3 kata yang tak ada hubungannya dengan kata kursi. Itulah ide yang sangat berbeda dan akan membuat gagasan kita makin unik.



Menulis juga digunakan untuk mengonstruksi ide dan gagasan yang sudah ada menjadi sebuah keunikan.

Selain itu, saat kita belajar pada seorang guru, ada dua kemungkinan ilmu guru tersebut berkembang atau tidak. Jika murid tersebut memposisikan diri menjadi cangkir, maka cangkir hanya akan mendapatkan ilmu dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk air. Namun jika air diberikan pada tanaman, maka tanaman akan mengembangkan air tersebut. Memanfaatkannya menjadi tanaman yang lebih besar lagi, lalu berbuah dan memiliki daun yang lebat. Artinya, jika kita mendapatkan guru yang bisa merangsang proses berpikir kita, maka kita akan berkembang. Namun sebaliknya, jika ilmu tersebut hanya disimpan saja, maka ilmunya tak akan kemana-mana, seperti cangkir hanya menampung air secukupnya.

“Segepok ilmu pengetahuan baru akan menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat jika pengetahuan itu dapat diolah terlebih dahulu. Murid harus diberi kesempatan untuk merenungkan dan menuliskan (membangun) setiap pengetahuan yang diterimanya. Seorang guru harus dapat mendorong murid agar berani secara habis-habisan mengaitkan (mengontekskan) pengetahuan baru itu dengan keunikan pengalaman dirinya.” (hlm. 83)


Rumus membaca yang baik :

  1. Kemampuan membaca yang di dalamnya terdapat kesigapan menemukan buku yang baik/ buku yang bergizi
  2. Memanfaatkan kegiatan membaca sebagai kegiatan belajar tulisan-tulisan yang baik (harus bernalar/reasoning dan memiliki kaidah bahasa yang baik)
  3. Membaca efektif yang memiliki efek atau pengaruh terhadap peningkatan kualitas diri.


Jadi, menurut pak Hernowo,

“Bacaan yang baik atau tulisan yang bergizi tidak bergantung pada tema bacaan. Bagi saya, bacaan bergizi ditentukan oleh kualitas bahasa ungkap tulis bacaan tersebut. Apapun jenis atau tema bacaan, apabila bahasa ungkap tulisnya baik, tertata, jernih dan bening dan menggerakkan pikiran, ia dapat disebut sebagai bacaan yang bergizi. Seperti makanan yang bergizi yang menyehatkan tubuh, bacaan yang bergizi juga akan menyehatkan pikiran dan jiwa.” (hlm. 101)

Pembicara yang baik selalu fokus pada konteks dan teks yang menjadi tema. Menyimak adalah melatih berpikir. Menulis adalah mengekspresikan hati melalui proses berpikir yang  bermakna. Membaca-menyimak dan menulis-berbicara akan saling membantu dan mendukung untuk keperluan meningkatkan atau memperbaiki kemampuan berkomunikasi kita. (hlm. 133)

“Mengikat makna menyarankan agar ketika membaca teks, kita sesekali membaca secara lantang atau nyaring (read aloud). Dengan membaca lantang, kedua telinga lahir kita pun akan ikut menyimak apa yang kita baca. Kita dapat mendengarkan nada suara kita. Apabila membaca dengan terbata-bata, suara kita tentu tidak enak kita dengar.” (hlm. 135)  
“Membaca secara ngemil adalah membaca untuk menyimak materi yang dibaca dan menepatkan bacaannya—baik ejaan maupun iramanya. Dengan membaca lantang, otomatis saya akan melantunkan irama bacaan saya. Jika tulisan saya terlalu panjang, saya akan terengah-engah membacanya. “


Kesimpulan :

Nah ada banyak hal lain yang dibahas buku ini. Saya sarikan saja intinya di bawah ini ya. :D

Inti dari mengikat makna di buku Flow di Era Socmed ini adalah kita belajar untuk mengikat makna dengan menuliskan kembali apa yang kita serap di social media dengan memberikan makna pada apapun yang kita baca di socmed. Jadi, informasi itu bisa diolah kembali menjadi gagasan baru.

Dari mengikat makna, kita juga bisa belajar meningkatkan kecapakan atau skill komunikasi yaitu dengan read aloud atau membaca lantang. Membaca lantang akan memungkinkan kita mendengar secara seksama apapun yang kita ucapkan. Ejaan dan irama yang dihasilkan dari ucapan kita saat membaca lantang akan membantu kita memasukkan kata baru ke dalam pikiran kita. Dengan memaknai kata demi kata, kita akan memperoleh gagasan baru. Lalu lahirlah rekonstruksi pemikiran yang menghasilkan gagasan yang unik sesuai diri kita.

Maka proses mengikat makna bisa menjadi sebuah hal baru yang bisa kita lakukan, latih terus menerus agar ilmu kita tidak berhenti hanya ketika kita membacanya saja. Karena dengan memaknainya, kita lebih paham bahwa ilmu tersebut bisa sesuai dengan kebutuhan kita. Kita bisa memilah ilmu yang didapat sesuai dengan kebutuhan, lalu menyajikannya kembali dengan menambahkan pengalaman kita sendiri.

Kemampuan kita dalam mengikat makna di era social media akan menjadikankan skill komunikasi kita menjadi lebih baik lagi. Mengikat makna membuat komunikasi kita lebih lancar, tertata, dan unik. Karena kita bisa menata pikiran kita yang ruwet ke dalam sebuah dialog atau komunikasi yang lancar karena kebiasaan mengikat makna kita.  Jadi, perbanyak frekuensi menulis untuk mengikat informasi yang kita peroleh, sehingga kita lebih paham apa yang sudah kita pelajari sebelumnya.

Nah, apa kamu sudah paham maksud dari Hikmah Mengikat Makna di buku Flow di Era Socmed karya Pak Hernowo Hasim ini? Jika iya, share dong kesanmu di komentar ya. ;)


Viewing all 619 articles
Browse latest View live