[Resensi Buku] Legenda Pulau Senua - Dian K

Alkisah ada sepasang suami istri yang sangat miskin bernama Baitusen dan Mai Lamah. Keduanya hidup merantau ke Pulau Bunguran. Saat merantau, mereka bekerja sebagai nelayan dan pembuat kalung dari kerang.

Suatu hari, Baitusen menemukan lubuk dengan ribuan teripang di dalamnya. Ia pun menjadi kaya karena menjual hasil teripang temuannya. Saat kaya, Mai Lamah berubah perangai menjadi sombong, ia pun dijauhi orang-orang. Baitusen tidak setuju dengan sikap Mai Lamah.

Saat hamil itulah terjadi sebuah tragedi akibat kesombongannya. Mai Lamah pun menjadi batu yang diyakini masyarakat kini sebagai awal mula legenda Pulau Senua (kepulauan Riau)

***

Legenda Pulau Senua karya Dian K merupakan salah satu buku dari Seri Cerita Rakyat 34 Provinsi. Buku legenda Indonesia terbitan penerbit BIP ini adalah pictorial book yang jumlah halamannya sedikit dan ditulis dalam dua bahasa (bilingual book). Cocok untuk dibaca anak-anak usia 6 tahun ke atas. 

Buku Legenda Pulau Senua dijual dengan harga lebih terjangkau (29 rb) sehingga mudah dibeli dalam bentuk eceran. Kisah dalam buku cerita rakyat ini menjadi pengingat kita bahwa kesombongan diri akan menghasilkan suatu hal yang buruk suatu hari nanti. Bahwa kita tetap saja butuh bantuan orang lain kelak, jadi berbaik hati pada orang lain itu sebuah kebaikan yang akan membawa kita pada kehidupan yang baik di masyarakat.

Buku Legenda Pulau Senua ini merupakan buku yang mudah dibaca oleh anak-anak sebagai pengantar tidur. Buku legenda ini berbeda dengan buku sejenisnya. Ada kebaikan yang dilakukan sang tokoh seperti bekerja keras di tanah rantau, membagi ilmu pada orang lain tanpa pamrih, menjaga hubungan baik dengan tetangga, juga memberikan nasihat baik bagi istri yang memiliki sifat buruk. Saya rasa ini yang membedakan buku legenda sejenis dengan karya mba Dian K. Illustrasinya juga bagus dan lucu. Overall, 4 bintang untuk buku Legenda Pulau Senua ini.